"Jadi orang luar negeri pun mengamati bahwa Indonesia ada dalam keadaan yang sulit, karena itu semua orang peduli dengan kesulitan ekonomi, kesehatan, kekerasan, dan terorisme. Tapi tiba-tiba ada berita nyempil yang melibatkan tiga petinggi negara," tuturnya.
"Jadi sangat masuk akal, orang mencibir kegiatan itu bahwa presiden tidak memiliki sense of reality tapi juga sense of urgency. Jadi dia gak ngerti, yang mana realitas dan yang mana yang urgensi," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung lantas menduga bahwa Jokowi menginginkan publikasi untuk kampanye menuju tiga periode.
"Presiden selalu menginginkan ada publikasi tentang dirinya, karena dia masih masa kampanye menuju tiga periode. Menghadiri semua kerumunan yang melanggar protokol kesehatan demi kampanye tiga periode," kata Rocky Gerung.
"Presiden sebetulnya sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan jabatannya, kan itu kesimpulannya," sambungnya.
Terakhir, Rocky Gerung menduga bahwa Jokowi memiliki pesan terselubung saat menghadiri pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, salah satunya meminta kaum selebritas mendukungnya menuju tiga periode.
"Yang lebih gila lagi, peristiwa privat diubah jadi peristiwa publik. Perkawinan ini kan peristiwa privat, kenapa ditaruh di situs Sekretariat Negara? Tentu supaya ada jejak digitalnya," ujarnya.
"Presiden peduli dengan tokoh-tokoh yang membantu dia saat kampanye dan minta supaya kaum selebritas dukung lagi beliau menuju tiga periode, kan itu pesan terselubungnya," kata Rocky Gerung.***