PR BEKASI - Penyanyi tempo dulu Neno Warisman buka suara usai Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor yang meyakini bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti masuk surga.
Alasannya, karena di era Jokowi, rencana ibu kota negara yang telah digaungkan tiga mantan presiden sebelumnya, terealisasi di Kaltim.
“Makanya saya sampaikan kepada Bapak Jokowi (presiden). Mas Jokowi, Bapak Presiden, Bapak itu pasti masuk surga. Tidak usah lagi Bapak itu beramal ibadah,” kata Isran Noor.
Menanggapi hal tersebut, Neno Warisman menyebut bahwa keyakinan Gubernur Kaltim itu sepertinya perlu dikaji ulang karena masih diragukan.
"Bisa jadi itu sebuah keyakinan yang mungkin perlu ditinjau ulang," kata Neno dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Neno Warisman Channel, 8 April 2021.
Dia juga merasa janggal karena dengan semakin tingginya jabatan seseorang tidak berarti itu bisa menjamin masuk surga.
Justru semakin tinggi jabatan tanggung jawabnya akan lebih besar, apalagi sebagai presiden.
Baca Juga: Miliki Cara Unik Ajarkan Lingkungan ke Anak Muda, Aktivis Bakau Indramayu Kini Jadi Sorotan Dunia
"Betulkah ada seorang yang jabatannya tinggi di sebuah daerah atau dia siapa pun saja bisa menjamin seseorang itu masuk Surga?," tanya Neno Warisman.
Neno yang merupakan alumni Universitas Indonesia (UI) kemudian bersyukur karena tidak menghadiri perkuliahan umum yang disampaikan Isran Noor saat dirinya menyebutkan hal itu.
"Saya alumni di sana, saya bersyukur juga gak pernah mengalami itu, saya sekolah ada penjaminan. Biasanya kita diimbau saja untuk bisa mencapai Surga Allah dengan segala daya dan upaya," ucapnya.
Perlu diketahui, Isran Noor menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum terkait potensi dan keberlanjutan ibu kota negara di Universitas Indonesia (UI), Jakarta, yang disiarkan langsung melalui zoom meeting.
Baca Juga: Minta Jokowi Hentikan Proyek Ibu Kota Baru, HNW: Pemerintah Perlu Fokus Atasi Pandemi Covid-19
Isran mengatakan dengan memindahkan ibu kota negara, Jokowi telah mewujudkan cita-cita dua kepala negara yang sudah meninggal dunia yakni Soekarno dan Soeharto.
“Artinya Bapak (Jokowi) mewujudkan cita-cita itu,” tutur Isran.
Sebagai informasi, Soekarno mewacanakan pemindahan ibu kota negara ke Palangka Raya, Kalteng, pada 1965.
Soeharto mewacanakan daerah Jonggol, Bogor, sebagai ibu kota negara.
Baca Juga: Laporan Pelecehan Seksual oleh Make Up Artis Diabaikan Polisi, Kapolsek Setiabudi Buka Suara
Setelah tenggelam, pada 2010 wacana ibu kota negara kembali muncul setelah SBY menawarkan opsi pemindahan ibu kota negara sebagai cara mengatasi kemacetan di Ibu Kota Jakarta.
Memasuki era pemerintah Jokowi, tepat 2019 pemerintah memutuskan ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.***