PR BEKASI - CEO dan Founder dari AMI Group dan AMI Foundation, Azzam Mujahid Izzulhaq, menyoroti sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Bu Risma saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Azzam Izzulhaq mengaku geram, mengapa malah Mensos Risma yang tak kuasa menahan amarah karena mengetahui ketidaksigapan aparat setempat dalam menangani para korban terdampak banjir bandang tersebut.
“Seandainya saya yang marah kepada Menteri Sosial, boleh?” kata Azzam Mujahid Izzulhaq, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @AzzamIzulhaq, Kamis, 8 April 2021.
Baca Juga: Gubernur Kaltim Yakin Jokowi Pasti Masuk Surga, Neno Warisman: Keyakinan yang Perlu Ditinjau Ulang
Seandainya saya yg marah kepada Menteri Sosial boleh? Karena mau tidak mau, suka tidak suka ketidak beresan ini juga merupakan tanggung jawabnya.
Saya dan tim justru membantu berkontribusi semampunya. Apalagi sama sekali tidak menggunakan anggaran negara. https://t.co/6VPQVL6XCw— Azzam Mujahid Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) April 7, 2021
Karena menurut Azzam Izzulhaq, fakta di lapangan bahwa masih banyak kekurangan dalam penanganan korban terdampak bencana banjir yang tak lain merupakan tanggung jawab Tri Rismaharini sebagai Mensos.
“Karena mau tidak mau, suka tidak suka ketidakberesan ini juga merupakan tanggung jawabnya,” ucapnya.
Azzam pun mengaku bersama timnya juga turut membantu korban terdampak bencana tersebut, bukan kemudian malah marah-marah atas kekurangan yang ada.
“Saya dan tim justru membantu berkontribusi semampunya. Apalagi sama sekali tidak menggunakan anggaran negara,” ujarnya.
Sebelumnya, diketahui kemarahan Risma terkait penangan korban bencana banjir terjadi saat ia meninjau langsung lokasi bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 6 April 2021 lalu.
Tri Rismaharini mengeluarkan amarahnya ke pemerintah daerah dan petugas setempat karena dinilai lambat dalam menangani korban bencana, terutama perihal pendistribusian kebutuhan pokok di sana.
Bahkan, Risma sampai memberikan teguran terhadap petugas Tagana yang menurutnya tidak bekerja.
"Kamu ini enggak ada kerja, hanya berdiri-berdiri saja," kata Risma kepada seorang anggota Tagana.
Tri Rismaharini kemudian memerintahkan Tagana untuk membuat delapan dapur umum agar distribusi makanan kepada masyarakat terdampak bencana banjir tidak mengalami keterlambatan.
"Kita harus segera buat delapan posko dan dapur umum. Kita akan bantu ibu-ibu, nanti bantuan akan disalurkan oleh pemerintah daerah," ujarnya.***