Ali Ngabalin mengungkapkan seharusnya Anwar Abbas memahami dahulu secara matang maksud dari Menag tersebut. Bukan malah langsung berkomentar terkait pembacaan doa seluruh agama itu.
“Pahami dulu apa yang dimaksud MENAG RI, baca dengan baik supaya mengomentari satu masalah itu tidak seenak perutmu pa'tua, jangan ngawur,” ucapnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Informasi WHO Sudah Temukan Asal Usul Covid-19 di China, Simak Faktanya
Sebelumnya, Anwar Abbas mengaku kebingunan dengan rencana Gus Yaqut tersebut. Ia mengatakan seharusnya bila terdapat acara di daerah mayoritas Islam seperti Aceh, maka cukup berdoa menurut ajaran Islam.
Begitupun bila di tempat yang mayoritas masyarakatnya beragama hindu seperti di Bali, maka pembacaan doanya cukup sesuai ajaran agama Hindu.
Anwar Abbas melanjutkan, bila pembicara atau peserta yang hadir lebih banyak ke satu agama tertentu, jadi pembacaan doanya disesuaikan.
Anwar Abbas mempertanyakan esensi dari pembacaan doa seluruh agama, bila nantinya terdapat acara yang sama sekali tidak dihadiri oleh penganut dari salah satu agama itu.
“Menteri Agama ini kurang ngerti tentang toleransi. Toleransi itu baru punya arti, baru punya makna (jika berada) di tengah-tengah perbedaan dan kita menghargai perbedaan itu,” ucap Anwar Abbas.
“Itu namanya Menteri yang menurut saya kehilangan akal, terlalu diobsesi oleh persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan itu tidak rusak oleh keberbedaan,” sambungnya.***