PR BEKASI - Najwa Shihab ditanyakan oleh Vincent dan Desta di podcast mereka perihal ancaman yang didapatnya.
Karena, dikatakan Vincent dan Desta, Najwa Shihab yang kerap dianggap terlalu blak-blakan dan tidak takut ketika memberikan pertanyaan kepada narasumbernya.
Najwa mengaku bahwa semenjak memiliki narasi, dia merasa lebih bebas dan independen.
Baca Juga: Turun Langsung Bagikan Bantuan ke Pengungsi Bencana, Aksi Xanana Gusmao Dibanjiri Pujian Warganet
"Gue merasa pokoknya semenjak gue punya narasi memang gue jadi lebih bebas dan jauh lebih independen," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Vincent and Desta pada Sabtu, 10 April 2021.
Menurutnya, itu yang menjadi kuncinya, karena dia sudah tidak ada lagi kepentingan. Terlebih yang menjadi bos di dalam narasi adalah dirinya sendiri, dan itu dinilainya sangat mempengaruhi.
"Tapi kalau dibilang nggak ada takutnya ya ada lah, dan menurut gue sekarang tuh ada agak nggak enak nggak si situasinya, tapi gue nggak mau terlalu serius bahasnya ya," ujar Najwa Shihab.
Dikatakan Najwa, dia datang ke acara Vincent dan Desta karena mau bercanda dan ingin nongkrong.
Dia pun ditanya apakah pernah mendapat ancaman dari pihak-pihak yang tak menyukai pembahasan atau caranya dalam menelaah suatu kasus.
Najwa mengaku ada beberapa ancaman yang didapatnya, Akan tetapi, dia suka merasa malu kalau cerita hal itu karena akhirnya terlihat seakan dia 'lebay'.
Baca Juga: Sebut Komunisme Diam-diam Tumbuh Kembali, Amien Rais: Rezim Pak Lurah Gergaji Pancasila
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
Namun, saat dikatakan dia terlihat tak pernah takut jika mendapat ancaman, Najwa menyanggah kalau dia sebenarnya merasa takut.
"Takut tau, pencitraan aja nggak takut," ucapnya.
Dia menceritakan, kalau mendengar cerita dari para wartawan di daerah maka ancamannya bukan sekadar ancaman. Para wartawan itu benar-benar ditampar, dan bahkan ada yang benar-benar nyawanya meninggal.
Baca Juga: Indonesia Bisa Jadi Sarang Teroris Bak Suriah, Sofyan: yang Ingin Jadi Zakiah Ngantri Sampai Ribuan
"Jadi gue kalau ada cerita-cerita gitu tuh gue merasa 'Ah lebay banget lu nggak ada apa-apanya'," katanya.
Sementara itu, dia mendapat ancaman saat kencang-kencangnya membahas kasus PSSI, dan mengatakan kalau mafia bola agak berbeda.
"Itu agak gimana gitu. Ancamannya berupa Whatsapp, tapi ya itu cuma Whatsapp, yang menurut gue lebih ngeselinnya itu tuh di media sosial," ucapnya.
Seperti mendapat doxing atau menyebarluaskan informasi pribadi ke publik terhadap seseorang individu atau organisasi ke jagat maya, atau mendapat makian dan sebagainya, itu hal dinilainya mengesalkan.
"Itu beneran ngeselin banget, dan bisa bikin ciut, bukan karena lu takut, tapi karena lu males aja," ucapnya.
Najwa Shihab mengatakan, saat ingin membicarakan sesuatu seperti saat membahas Undang-Undang Ciptakerja, atau membahas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurutnya setiap orang berhak memberikan opini.
"Kita berhak dong ngasih opini atau apapun dong. Jadi sekarang di dunia digitalnya si yang lebih bikin lu mikir dua kali," kata Najwa Shihab.***