PT PELNI Batalkan Kajian Ramadhan karena Dinilai Radikal, MUI: Sangat Melukai Perasaan Umat Islam

- 10 April 2021, 18:16 WIB
Muhyiddin Junaidi menilai, keputusan PT PELNI yang batalkan kajian Ramadhan karena dinilai radikal telah sangat melukai perasaan umat Islam.
Muhyiddin Junaidi menilai, keputusan PT PELNI yang batalkan kajian Ramadhan karena dinilai radikal telah sangat melukai perasaan umat Islam. /mui.or.id

Muhyuddin Junaidi pun menjelaskan bahwa dalam sejarah dulu, pejuang-pejuang kemerdekaan Republik Indonesia juga dituduh sebagai kelompok radikal bahkan kelompok separatis dan teroris.

Baca Juga: Tegaskan Tak Akan Cabut Laporan Terhadap Abu Janda, Haris Pertama: Saya Yakin Kebenaran Akan Menang!

"Padahal mereka sedang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajah-penjajah asing, termasuk Belanda dan negara-negara lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Muhyiddin Junaidi menegaskan bahwa penceramah di kajian Ramadhan tersebut merupakan orang-orang baik, yang latar belakangnya jelas.

"Menurut pandangan MUI, kawan-kawan yang nama mereka ada dalam flyer tersebut, mereka semua orang-orang baik dan kita sudah tahu betul latar belang mereka. Apalagi satu di antara mereka adalah Ketua MUI yang membidangi masalah dakwah," tutur Muhyiddin Junaidi.***

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x