Network
PR BEKASI - Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan melaksanakan rukyatul hilal pada esok Senin, 12 April 2021.
Pelaksanaan rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan di 35 titik di seluruh Indonesia.
LF PBNU sebelumnya telah melakukan perhitungan hilal dengan menggunakan metode perhitungan hisab jama'i di markaz Kantor PBNU.
Baca Juga: Pejabat PT Pelni Dipecat karena Ingin Adakan Kajian Ramadhan, Said Didu: Itu Bukan Pelanggaran
Dengan titik koordinat 6 derajat 11' 25" LS 106 derajat 50' 50" BT dari Jalan Kramat Raya Jakarta.
Dari perhitungan hisab tersebut diperoleh data dari ketinggian hilal yang sudah mencapai 3 derajat 37 menit 01 detik.
Durasi dari perhitungan tersebut kemunculannya mencapai 17 menit 11 detik.
Baca Juga: Sambangi Cholil Nafis, Komisaris Pelni Minta Maaf terkait Pembatalan Kajian karena Dinilai Radikal
Sedangkan ijtimak atau konjungsi geosentrisnya akan terjadi pada Senin 12 April 2021, pada pukul 09.29 WIB.
Yang artinya tinggi hilal tersebut sudah memenuhi kriteria imkanur rukyah.
Hilal kemungkinan akan terlihat di ketinggian sebesar dua derajat.
Lalu di wilayah lain ketinggian hilal berada diatas tiga derajat.
Dan hanya ada beberapa provinsi yang tinggi hilalnya di bawah tiga derajat dan di atas dua derajat.
Provinsi tersebut ada di Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Ustadz Ma'rufin Sudibyo selaku Wakil Sekretaris LF PBNU mengatakan jika parameter hilal terkecil akan terjadi di Jayapura.
Sedangkan parameter terbesarnya ada di Pelabuhan Ratu Sukabumi.
"Dari hasil hisab dapat diketahui bahwa parameter hilal terjadi di Kota Jayapura Provinsi Papua (tinggi +2 derajat 46', lama hilal 13 menit 28 detik), sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di kota Pelabuhan Ratu Sukabumi Provinsi Jawa Barat (tinggi +3 derajat 38', lama hilal 17 menit 11 detik)," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs NU Online pada Minggu, 11 April 2021.
Penyelenggaraan kegiatan ini telah terkoordinasi oleh LF PBNU yang nantinya hasil dari kegiatan rukyatul hilal tersebut dilaporkan oleh PBNU.
Setelah itu PBNU menyampaikan informasi tersebut melalui forum sidang isbat Kementerian Agama RI pada Senin 12 April 2021. ***
