PR BEKASI - Jurnalis Senior Farid Gaban memberi kritikan keras kepada Komisaris PTPN V Budiman Sudjatmiko terkait pembuatan "Bukit Algoritma" di Sukabumi, Jawa Barat.
Diketahui Budiman Sudjatmiko juga merupakan ketua pelaksana PT Kiniku Bintang Jaya, perusahaan yang akan menggarap proyek ini bersama BUMN PT Amarta Karya (Amka).
Bukit Algoritma sendiri, digadang-agadang akan menjadi "Silicon Valley" Indonesia.
Sebagai Infromasi, Silicon Valley merupakan kawasan pusat teknologi global berbagai perusahaan besar seperti Google, Apple, Facebook, dan lainnya di Amerika Serikat.
Terkait pembuatan Bukit Algoritma di Sukabumi tersebut, Farid Gaban turut mengapresiasi keinginan Budiman Sudjatmiko dan rekan-rekannya tersebut.
"Suka internet dan teknologinya sejak 1995, saya apresiasi impian digital @budimandjatmiko," kata Farid Gaban, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @faridgaban, Senin, 12 April 2021.
Baca Juga: China Luncurkan Nomor Hotline untuk Laporkan Warganet Penghina Partai Komunis
Akan tetapi, Farid Gaban menilai pembangunan Bukit Algoritma tersebut lebih menitikberatkan kepada bisnis properti ketimbang sebagai proyek pusat teknologi.
Suka internet & teknologinya sejak 1995, saya apresiasi impian digital @budimandjatmiko . Tapi, menurutku KEK "Silicon Valley" lebih menonjol bisnis properti ketimbang membangun ekosistem digital bottom-up. Juga terlalu mengawang dilihat dari desa saya di kaki Gunung Sindoro.— Farid Gaban (@faridgaban) April 12, 2021
"Tapi, menurutku KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) ‘Silicon Valley’ lebih menonjol bisnis properti ketimbang membangun ekosistem digital bottom-up. Juga terlalu mengawang dilihat dari desa saya di kaki Gunung Sindoro," ucapnya.
Baca Juga: Mengaku Fiki Naki sebagai Suaminya ke Orang Asing, Ria Ricis: Obat Batuk Kali ah, Cocok!
Farid Gaban mengungkapkan, dengan adanya proyek Bukit Algoritma tersebut.
"Tapi menyedot resources negara/publik, termasuk mengalihkan anggaran yang terbatas untuk pembangunan masyarakat desa, misalnya, yang juga menjadi kepedulian @budimandjatmiko," ujarnya.
Baginya, proyek “Silicon Valey” di Sukabumi ini akan semakin memberbesar ketimpangan ekonomi antara masyarakat kota dengan desa.
"Debat ‘Silicon Valley’ juga akan menyentuh pertanyaan dasar: apakah kita puas cuma menjadi peniru, atau membangun jati diri dan kemandirian; membangun dari apa yang kita punya," ucap Farid Gaban.
"Memanfaatkan keunggulan sebagai negeri bahari, hutan tropis dan megadiversity hayati," sambungnya.
Sebelumnya, kawasan khusus pengembangan teknologi dan Industri 4.0 bernama Bukit Algoritma dengan konsep mirip Silicon Valley Amerika Serikat akan segera dibangung di Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga: Pastikan Ketersediaan Gas Aman selama Ramadhan 2021, Pertamina Pasok 116 Ribu Tabung Gas
Bekerja sama dengan PT Amarta Karya (AMKA) sebagai mitra infrastruktur, proyek di atas lahan seluas 888 hektare tersebut diharapkan akan menjadi pusat teknologi dan inovasi di Indonesia.
"Semisal kecerdasan buatan, robotik, drone, hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan," kata Budiman Sudjatmiko selaku ketua pelaksana proyek tersebut di Jakarta, Jumat, 9 April 2021.
Hal tersebut disampaikan Budiman Sudjatmiko dalam acara penandatanganan Pekerjaan Pengembangan Rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Jakarta.
Nantinya, sebagai tahap awal pada tiga tahun pertama, nilai total proyek Bukit Algoritma tersebut akan mencapai angka 1 miliar euro atau setara Rp18 triliun,