PP Muhammadiyah: Tidak Mudik sebagai Bentuk Simpati Atas Perjuangan Nakes

- 13 April 2021, 20:08 WIB
Ketua PP Muhammdiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa larangan mudik merupakan ikhtiar bersama memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
Ketua PP Muhammdiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa larangan mudik merupakan ikhtiar bersama memutuskan rantai penyebaran Covid-19. /Muhammadiyah/

PR BEKASI - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik lebaran pada Ramadhan tahun ini sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Haedar Nashir berharap, larangan pemerintah mudik tersebut dapat ditaati oleh seluruh masyarakat agar nantinya tidak terjadi kenaikan angka kasus Covid-19 akibat mudik.

"Karena belum memungkinkan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya warga bangsa tidak perlu mudik di tahun ini," kata Haedar Nashir, Senin, 12 April 2021.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kasus Lima Anak Soeharto Digugat Rp584 Miliar oleh Perusahaan Singapura Terkait TMII

"Apalagi bila mudik itu kemudian kita menjadi tidak disiplin dan menambah rantai penularan Covid-19," sambungnya.

Lebih lanjut, Haedar Nashir mengungkapkan, tidak melakukan mudik pada lebaran nanti juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap para pejuang penanganan pandemi Covid-19 di garda terdepan seperti tenaga kesehatan, relawan, dan lainnya.

"Kita harus berempati kepada tenaga-tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan para relawan dalam menghadapi Covid-19 ini," ucapnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari muhammadiyah.or.id, Selasa, 13 April 2021.

Baca Juga: Sehat dan Praktis, 3 Resep Lauk Ini Bisa Anda Buat Ketika Sahur

Bukan hanya itu, tidak melakukan mudik tersebut juga merupakan tanda bukti keseriusan terhadap pemutusan rantai Covid-19 serta bentuk simpati kepada keluarga korban meninggal akibat Covid-19.

"Juga kita perlu berempati dan bersimpati kepada keluarga-keluarga yang telah ditinggal oleh orang-orang tercinta, di negeri tercinta ini maupun di mancanegara," ujar Haedar Nashir.

"Semuanya itu adalah bentuk kebaikan kita terhadap kehidupan sesama," sambungnya.

Baca Juga: Pesepak Bola Muslim: Mesut Ozil hingga Mohamed Salah Sambut Suka Cita Ramadhan 2021

Haedar mengingatkan, jangan sampai akibat tidak kuasa menahan diri untuk pulang ke kampung halaman, justru nantinya malah berujung dengan penyesalan karena telah menularkan virus yang telah menyebar di seluruh penjuru dunia ini.

"Itu semuanya merupakan wujud dari ikthiar kita yang harus optimal disertai dengan kesadaran antar warga bangsa kita," ucapnya.

Menurutnya, rantai Covid-19 hanya dapat diputuskan bila seluruh masyarakat kompak menjalankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Viral Bocah Asyik 'Freestyle' Saat Salat Tarawih Berjemaah, Warganet: Namanya Juga Bocah

"Kita selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir, tetapi ikhtiar tetap kita lakukan secara kolektif dan penuh pertanggungjawaban," ujarnya.

Sebelumnya, diketahui pemerintah telah resmi mengeluarkan larangan mudik pada lebaran bulan puasa tahun ini.

Tujuan pelarangan mudik pada 6-17 Mei 2021 tersebut, diberlakukan agar wabah Covid-19 tidak semakin menyebar luas.

Larangan mudik ini tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah