Baca Juga: Film Warkop DKI Versi Kartun, 3 Aktor Ini Akan jadi Pengisi Suara
“SALUT untuk @BPOM_RI tegas dan terbuka menguak misteri vaksin nusantara,” tutur dr Pandu Riono.
Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat harus lebih cerdas, agar terhindar dari pengetahuan yang semu (pseudo-sains).
“Independensi sudah tetap tegak demi keselamatan rakyat Indonesia dari tipuan pseudo-sains dalam isu obat dan vaksin di era pandemi. Publik harus lebih cerdas,” tuturnya.
SALUT untuk @BPOM_RI tegas dan terbuka menguak misteri vaksin nusantara. Independensi sudah tetap tegak demi keselamatan rakyat Indonesia dari tipuan pseudo-sains dalam isu obat dan vaksin di era pandemi. Publik harus lebih cerdas.https://t.co/Nv7kCkLGd0— Juru Wabah (@drpriono1) April 14, 2021
Baca Juga: Wiku Adisasmito: Saya Minta Pemda Ikut Tegakan SE Larangan Mudik Lebaran 2021
Di sisi lain, seorang praktisi kesehatan Rodri Tanoto mengungkapkan melalui akun Twitternya @RodriChen, bahwa tidak ada unsur ‘nusantara’ di dalam Vaksin Nusantara yang digagas dr Terawan.
Rodri berpendapat bahwa tidak ada sedikitpun sumber daya lokal yang digunakan dalam pengembangan Vaksin Nusantara tersebut.
“Tidak ada setitikpun sumber daya lokal yg dipakai dalam pengembangan vaksin ini. Ini produk Amrik, AIVITA Biomedical, Inc. Yg masukin ke Indonesia, AIVITA Biomedika Indonesia, perusahaan kongsi AIVITA Biomedical dari Amrik & mitra lokal. Mitra lokalnya,” tutur Rodri.
Kenapa ini g nongol di timeline gue ya, sblmny? Anyway, they want to make it political, let's make it political. Tdk ada yg Nusantara dr Vaksin Nusantara. Itu semua pembodohan masy & politik utk menarik dukungan, melangkahi ilmu pengetahuan demi untungny industri farmasi asing. https://t.co/wdrwBx5nG5— Rodri Tanoto (陳曉陽) (@RodriChen) April 14, 2021
***