Pelaku Aniaya Perawat Hingga Sebut Psikopat: Dengarkan Dua Belah Pihak

- 17 April 2021, 09:27 WIB
Pelaku penganiayaan perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang sebut korban psikopat dan minta dengarkan penjelasan dua belah pihak.
Pelaku penganiayaan perawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang sebut korban psikopat dan minta dengarkan penjelasan dua belah pihak. /Instagram/@webinarkesehatan 2021

PR BEKASI - Kasus perawat dianiaya di Palembang menjadi perhatian dari banyak pihak.

Pelaku dari insiden perawat dianiaya itu pun meminta untuk mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak.

Dikatakan oleh pelaku dari perawat dianiaya bahwa dia tidak terima ketika melihat anaknya yang masih berusia 2.5 tahun, yang dianggap telah diperlakukan semena-mena.

Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Revisi PP SNP, Ferry Koto: Nampaknya Pak Dewan ini Peninggalan Orba

"Bisa coba tolong dulu kita mendengarkan dua belah pihak dan kita selesaikan secara hukum," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Instagram @ners_peduli pada Sabtu, 17 April 2021.

Kalau anak saya diperlakukan semena-mena dengan usia yang 2.5 tahun yang belum bisa bicara sampai darah anak saya muncrat ke mana-mana, dengan menghadapi seorang perawat yang psikopat.

Pelaku yang diketahui bernama Jason Tjakrawinata itu mengungkapkan kalau dia di posisi tersebut bukan hendak mencari masalah.

Baca Juga: Tetap Sabar Masjid Rancangannya Disebut Mirip PS5 oleh Netizen, Ridwan Kamil: Menurut Kamu Mirip Apa Lagi?

Selain itu, Jason Tjakrawinata juga menyatakan bahwa dirinya hanya bisa tertawa ketika mendengar tindak kekerasannya itu membuat perawat yang menjadi korban hingga lebam dan berdarah.

"Jadi saya di sini bukannya orang yang ingin mencari masalah. Kalau saya memang memukul sampai yang katanya matanya lebam, perutnya sakit, mulutnya berdarah saya hanya bisa ketawa," ujarnya.

Dia pun menyampaikan, dirinya bukan orang yang bodoh dan memahami prosedur hukum.

Baca Juga: Gandeng Ulama, Polres Bekasi Kota Musnahkan Ribuan Miras dan Narkotika

Disampaikan oleh akun @ners_peduli bahwa, rekaman suara via telefon itu merupakan hasil dari penelusuran Kadiv Soskem NERS Indonesia dengan pelaku kekerasan dan penganiayaan.

"24 menit perbincangan via telefon, tuduhan tak bermutu dari pelaku yang menyebut nakes perawat yang dianiaya adalah seorang psikopat," tulis akun tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Nurse Emergency Rescue Society (@ners_peduli)

Dikatakan juga, tuduhan yang diberikan oleh sang pelaku itu tidak memiliki etika dan moral, padahal mengaku sebagai orang yang memahami hukum.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Indomie Dikabarkan Beri Hadiah Ribuan Smartwatch, Cek Faktanya

Sebelumnya, beredar sebuah video dari keluarga pasien di rumah sakit yang melakukan kekerasan kepada perawat.

Keluarga tersebut menyatakan kalau anaknya telah dianiaya oleh pelaku. Hingga akhirnya, tindak kekerasan terjadi dan dicoba dilerai oleh beberapa pihak serta pihak keamanan rumah sakit.

Kejadian itu pun sudah pasti menimbulkan keributan di tempat yang seharusnya tenang tersebut, juga menarik perhatian dari pasien lain yang dirawat di sana.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah