Dunia Dalam Fase Kritis Pandemi, Pandu Riono: Virus Corona Sudah Bermutasi dan Lebih Mudah Menular

- 17 April 2021, 10:33 WIB
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Pandu Riono mengingatkan bahwa tahun ini, dunia berada dalam fase kritis pandemi, karena Covid-19 sudah bermutasi dan lebih mudah menular.
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Pandu Riono mengingatkan bahwa tahun ini, dunia berada dalam fase kritis pandemi, karena Covid-19 sudah bermutasi dan lebih mudah menular. /ANTARA/Sugiharto Purnama

PR BEKASI - Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menekankan bahwa kondisi pandemi Covid-19 tahun ini berbeda dengan tahun 2020 lalu.

Pandu Riono menjelaskan bahwa saat ini, virus corona telah mengalami banyak perubahan atau mutasi, sehingga bisa dibilang tahun ini merupakan tahun kritis pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Pandu Riono saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Curi Start Mudik Lebaran".

Baca Juga: Ahok Digadang-gadang Jadi Menteri Investasi, Andreas Pareira: Kinerja Beliau Bagus, Dia Tidak Korupsi

"Kondisi tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini adalah tahun yang berbeda, dalam pengertian hampir di seluruh dunia virusnya sudah berubah, di Indonesia juga virusnya sudah berubah, di mana ada mutasi," kata Pandu Riono, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu, 17 April 2021.

Pandu Riono menjelaskan bahwa saat ini, Covid-19 sangat mudah bermutasi, sehingga menyebabkan Covid-19 menjadi jauh lebih mudah menular.

"Virus corona kali ini sangat mudah bermutasi, yang menjadi perhatian kita adalah mutasinya itu membuat virus itu jauh lebih mudah menular," kata Pandu Riono.

Baca Juga: Serukan Reshuffle Nadiem Makarim, Haris Pertama: Menteri Pendidikan kok Gak Paham Masalah Bangsa Saat Ini

Lebih lanjut, Pandu Riono menuturkan bahwa jumlah kasus positif di Indonesia saat ini sedang menurun, karena jumlah virus yang bermutasi masih rendah jumlahnya.

"Karena masih rendah jumlahnya, itu bisa meningkat kalau pertama, masyarakat abai, tidak menjaga perilaku 3M. Kedua, kalau mobilitas penduduknya tidak cepat dilakukan. Ketiga, vaksinasi tidak difokuskan pada penduduk yang berisiko," tutur Pandu Riono.

Menurutnya, jika tiga hal itu tidak diperhatikan, kasus positif Covid-19 di Indonesia akan kembali meningkat dengan jumlah yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Baca Juga: Istikamah Oposisi Meski Ditawari Kursi Menteri, Mardani Ali Sera: Agar Pak Jokowi Ada yang Mengingatkan

"Kalau tiga hal itu tidak diperhatikan oleh pemerintah, penurunan ini hanya sementara, nanti akan seperti di negara lain, di India, Brazil, dan semua negara. Akan meningkat, jauh lebih keras, lebih tinggi," ujar Pandu Riono.

Oleh karena itu, Pandu Riono mendorong Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memfokuskan vaksinasi Covid-19 pada lansia, dan kelompok lainnya sebaiknya pemerintah tunda dulu.

"Lansia menjadi penting, karena kalau ada peningkatan kasus, yang menjadi beban rumah sakit adalah sebagian besar lansia. Kalau ada yang meninggal, itu sebagian besar juga lansia," kata Pandu Riono.

Baca Juga: Terlalu Bucin Hingga Alami Toxic Relationship, Putri Delina: Apapun yang Aku Punya dan Lakukan Semua Buat Dia

"Jadi prioritas vaksinasi seharusnya berdasarkan umur, 60 tahun ke atas dulu, terus 50-60 tahun, dan sebagainya," sambungnya.

Pandu Riono pun meyakini, jika tiga hal yang dia sampaikan itu diperhatikan oleh pemerintah, kasus postif Covid-19 di Indonesia akan lebih tertangani dengan baik, meski terjadi peningkatan kasus.

"Kalau tiga-tiganya diperhatikan, kita akan mengalami seperti di Israel, Inggris, di mana kalau ada peningkatan kasus, tidak disertai peningkatan pasien di rumah sakit, dan jumlah kematian juga menurun," kata Pandu Riono.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah