Viva Yoga Mauladi mencontohkan beberapa kasus di Pilkada dan Pilpres adalah bukti serta fakta lapangan yang seharusnya menjadi pelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.
“PAN tidak ingin kondisi seperti di Pilkada dan Pilpres yang telah terjadi sebelumnya akan terulang lagi,” katanya.
Namun, dirinya mengatakan PAN tetap memberi apresiasi terhadap PKS dan PPP dalam menghidupkan koalisi partai poros Islam di Pemilu 2024.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Melejit Gara-gara Upacara Keagamaan, PM India Minta Warganya Lakukan Ini
Adanya gerakan untuk menghidupkan wacana koalisi poros Partai Islam di Pemilu 2024 yang dilakukan oleh PPP dan PKS, PAN memberikan apresiasi atas sikap politik tersebut sebagai bagian dari ijtihad politik PPP dan PKS,” katanya.
“Meskipun kami mengapresiasi langkah mereka, namun PAN tidak akan ikut wacana Poros Islam," tambah Viva Yoga Mauladi.
Dia juga menjelaskan, wacana pembentukan poros politik berbasis agama akan melahirkan antitesa poros lain berbasis non-agama.
Baca Juga: Jorge Martin Alami Kecelakaan di FP3 MotoGP Portugal, Begini Kondisinya Sekarang
Kondisi politik itu menurut dia tentu ahistoris dan tidak akan produktif bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Juru bicara PAN itu menyarankan sebaiknya wacananya diarahkan pada adu ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan sumber daya manusia unggul.