Sudah Dilarang, Kemenhub Sebut Ada 7 Juta Orang yang Berpotensi 'Ngeyel' Tetap Mudik Lebaran

- 21 April 2021, 13:47 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran 2021.
Ilustrasi mudik Lebaran 2021. /ANTARA/Dedhez Anggara

PR BEKASI - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menerbitkan larangan mudik lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 Hijriah.

Kegiatan mudik merupakan tradisi yang lekat dengan masyarakat Indonesia, khususnya menjelang lebaran.

Akan tetapi, aturan terkait larangan mudik lebaran tahun ini perlu dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Apa Kewajiban Bayar Zakat Fitrah bagi Orang Tak Mampu? Bolehkah Meng-Qada ketika Mampu?

Seperti yang diketahui, kasus terkonfirmasi Covid-19 tercatat meningkat usai libur lebaran tahun lalu, bahkan saat Natal dan Tahun Baru 2021.

Juru Bicara Menhub Ardita Irawati memaparkan, lonjakan kasus Covid-19 tersebut terjadi karena adanya mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Ketika mudik itu adalah terjadi perpindahan atau mobilitas orang itu secara masif," tutur dia dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah kanal YouTube BNPB Indonesia pada Rabu, 21 April 2021.

Baca Juga: Viral, Aksi Tak Senonoh Pria Berpeci Remas Bokong Jamaah Wanita Saat Salat Tarawih

Selain itu, Ardita mengungkapkan adanya jutaan orang yang masih ingin melaksanakan mudik lebaran tahun ini.

"Masih ada sekitar 7 juta ya, setelah pelarangan mudik diumumkan, itu masih ada 7 juta orang yang masih berkeinginan untuk mudik," tutur dia.

Kendati jumlah kasus Covid-19 menurun dalam beberapa bulan terakhir, Ardita mengatakan perlu adanya langkah antisipasi untuk mencegah peningkatan kasus baru.

Baca Juga: Soroti Hilangnya Nama Tokoh NU dari Sejarah, Christ Wamea: Apakah Ini Tunjukkan Komunis Mau Bangkit?

"Pandemi ini belum berakhir, kita sudah sadar tentang itu, dan meskipun angka dari hari ke hari sudah lebih baik dibandingkan beberapa bulan yang lalu, tapi ini justru momentum yang harus kita jaga," katanya.

"Masih ada potensi, nantinya pergerakan masif terjadi, dan kita tahu bahwa dalam situasi pandemi, ketika terjadi mobilitas masif, ada konsekuensi-konsekuensi yang harus kita antisipasi," tutur dia melanjutkan.

Pasalnya, menurut Ardita, kasus Covid-19 melejit hingga 100 persen pada mudik lebaran tahun lalu.

"Mudik tahun lalu, bahkan lonjakan kasusnya bisa mencapai 90 sampai 100 persen, padahal itu sudah dilarang tapi masih saja kan ada yang bersikeras," katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x