Unik! Halau Pemudik Bandel, Desa di Sragen Sediakan Rumah Hantu untuk Tempat Karantina

- 23 April 2021, 19:47 WIB
 Rumah tua di Desa Sepat, Sragen, Jawa Tengah yang dianggap berhantu oleh warga yang digunakan untuk karantina pemudik bandel. /ANTARA/Aris Wasita
Rumah tua di Desa Sepat, Sragen, Jawa Tengah yang dianggap berhantu oleh warga yang digunakan untuk karantina pemudik bandel. /ANTARA/Aris Wasita /

PR BEKASI – Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menghimbau warganya agar tidak melaksanakan mudik Lebaran 2021 karena masih dalam suasana pandemi Covid-19.

Sampai saat ini, diketahui masih banyak masyarakat yang bandel melanggar kebijakan pemerintah yang melarang diadakannya mudik Lebaran 2021.

Namun, sebuah desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mempunyai cara unik agar warganya tidak mudik Lebaran 2021 ke kampung halamanya.

Diketahui, Desa Sepat di Sragen telah menyiapkan sebuah rumah hantu di wilayah tersebut sebagai tempat karantina bagi pemudik yang nekat melakukan mudik Lebaran 2021.

Baca Juga: Duet Romantis Ariel Noah dan BCL di Video Klip Mencari Cinta, Simak Lirik Lagunya

Hal tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Desa Sepat, Mulyono saat membersihkan rumah hantu tersebut di Sragen, Jumat, 23 April 2021.

"Sudah kami siapkan rumah hantu untuk yang nekat mudik. Ini baru kami bersihkan gotong-royong warga, besok sudah siap digunakan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Meskipun rumah hantu tersebut sudah siap menjadi tempat karantina pemudik, Pemerintah Desa Sepat masih belum bisa mengoperasikannya.

Menurut Mulyono, hal tersebut dikarenakan Pemerintah Desa Sepat harus meminta izin terlebih dahulu terhadap Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebelum mengoperasikan rumah hantu tersebut sebagai tempat karantina.

Baca Juga: Salut Atas Langkah Pemerintah Larang WNA India Masuk Indonesia, Zubairi Djoerban: Mari Terus Pantau

Melihat kondisi tahun lalu di mana pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan larangan mudik, ia memperkirakan tahun ini akan tetap ada pemudik nekat seperti halnya tahun 2019.

"Saya kira akan ada warga yang tetap mudik, apalagi warga di sini banyak yang merantau di Jakarta bahkan luar Jawa," katanya.

Mengenai keberadaan rumah hantu tersebut merupakan rumah berusia tua yang sudah lama tidak digunakan sebagai hunian, Mulyono mengatakan dulunya bangunan tersebut merupakan gudang tas dan sudah sebelas tahun tidak ditempati.

Dirinya mengatakan pada tahun lalu, sejumlah warga yang nekat mudik dimasukkan ke dalam rumah tersebut untuk mengikuti karantina.

Baca Juga: Mengerikan! Pria Kanibal Ini Mutilasi dan Makan Ibu Kandungnya 'Sedikit Demi Sedikit' Bersama Peliharaannya

Menurut pengakuan Mulyono, banyak warga yang tetap bandel untuk Mudik Lebaran ke Desa Sepat menjadi kapok setelah menjalani karantina di rumah hantu tersebut.

"Mereka benar-benar kapok. Selain ketakutan, ada yang mengaku pernah didatangi hantu yang mereka takutkan selama ini," katanya.

Diketahui, sebelumnya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) baru saja mengeluarkan Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah.

Berdasarkan Surat Edaran tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa tujuan dari Addendum itu adalah untuk mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).

Baca Juga: Resep Lengkap Chicken Wings Korea Tanpa Digoreng dan Es Timun untuk Buka Puasa

Pengetatan tersebut berlaku selama H-14 peniadaan mudik terhitung dari 22 April hingga 5 Mei 2021 dan H+7 peniadaan mudik, yakni 18 Mei hingga 24 Mei 2021.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah