Sebut Rizal Ramli Ciri Pemimpin yang Zalim jika Jadi Presiden, Muannas Alaidid: Intervensi Pakai Kekuasaan

- 24 April 2021, 04:50 WIB
Pendiri Cyber Indonesia, Muannas Alaidin sebut intervensi pakai kekuasaan dan sebutRizal Ramli ciri pemimpin zalim jika jadi Presiden
Pendiri Cyber Indonesia, Muannas Alaidin sebut intervensi pakai kekuasaan dan sebutRizal Ramli ciri pemimpin zalim jika jadi Presiden /Twitter/@muannas_alaidid

PR BEKASI - Pendiri dari Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, mengomentari soal perkataan dari ekonom senior Rizal Ramli yang mengandaikan dirinya jika menjadi presiden.

Dikatakan oleh Muannas Alaidid bahwa apa yang disampaikan Rizal Ramli jika menjadi presiden menurutnya termasuk ciri pemimpin zalim dunia akhirat.

Karena, dijelaskan Muannas Alaidid, pernyataan Rizal Ramli yang akan melepaskan Habib Rizieq Shihab (HRS), Jumhur, dan yang lainnya jika menjadi presiden itu mengintervensi hukum dengan memakai kekuasaan.

Baca Juga: Ikuti Instruksi Pemkot Bekasi, Rahmat Effendi Apresiasi Protokol Kesehatan di Masjid Nurul Huda Pondok Gede

"Ini ciri pemimpin zalim dunia akhirat, masalah hukum yg mandiri dan merdeka mau diintervensi pakai kekuasaan," kata pengacara tersebut, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid pada Jumat, 23 April 2021.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Rizal Ramli menyampaikan bahwa seandainya dia terpilih untuk menjadi seorang pemimpin di Indonesia maka langkah pertama yang diambilnya di hari pertama adalah menghapus Undang-undang (UU) Omnibus Law.

Baca Juga: Ungkap Habib Rizieq Lebih Baik Diam Saat Gelaran Sidang, Teddy Gusnaidi: Semakin Bicara Semakin Jeblos

Tak hanya itu, dia pun akan mencabut UU Minerba karena kepemilikannya sudah seharusnya kembali ke negara setelah 30 tahun.

"Jadi kalau Rizal Ramli jadi pemimpin kita batalin itu Undang-undang Minerba, saya akan ambil, Republik Indonesia akan ambil lima persen kepemilikannya," ujarnya.

Lebih lanjut, langkah ketiga yang akan dipilihnya adalah, mengeluarkan Keputusan Presiden agar Partai Politik dibiayai oleh negara, seperti yang diberlakukan di negara Eropa, Finlandia, dan yang lainnya.

"Yang keempat adalah, ekonomi kita akan genjot, tahun pertama enam persen, tahun kedua harus di atas 10 persen, karena itu satu-satunya cara mengejar ketinggalan kita dari negara lain," ucap Rizal Ramli.

Baca Juga: Disentil Addie MS, Roy Suryo Angkat Suara Soal Samakan Hilangnya KRI Nanggala dan Harun Masiku

Baca Juga: Ternyata Addie MS Pernah Punya Kenangan dengan Kapal Perang Indonesia: Momen yang Diwarnai Semangat Patriotik

Disampaikan olehnya, bahwa Indonesia tidak mungkin mencapai ketertinggalan untuk saat ini, baik itu secara nasional maupun lokal, sebab banyaknya sosok yang menjadi KW2 atau KW3, dan disponsori oleh bandar.

Karenaya, menurut Rizal Ramli memang perlu adanya perubahan yang signifikan apabila Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar.

Sementara langkah terakhir yang disebutnya adalah, tidak ada lagi orang yang ditangkap hanya karena adanya Islamofobia, dan para penghina agama akan dipenjara selayaknya para koruptor.

"Siapapun yang menghina agama kita penjarakan sama koruptor. Habib, Jumhur, kita lepasin semua, termasuk di Papua, asal jangan ikut gerakan bawa senjata," ucapnya.

Rizal Ramli menegaskan bahwa, yang pantas masuk penjara itu bukan orang-orang yang berbeda pendapat dan bukan juga aktivis, tetapi koruptor dan mereka yang menghina agama.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x