'Langitkan' Doa bagi Awak KRI Nanggala-402, MUI Ajak Umat Muslim Laksanakan Salat Gaib

- 25 April 2021, 13:59 WIB
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA.
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA. /

PR BEKASI – Umat Muslim di seluruh Indonesia diminta untuk menggelar Salat Gaib bagi para awak kapal selam KRI Nanggala-402.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Salat Gaib tersebut dilakukan baik sendiri-sendiri maupun secara berjamaah

Salat Gaib tersebut dilakukan untuk mendoakan para awak kapal selam Nanggala-402 yang hingga kini masih dalam pencarian setelah dinyatakan subsunk (tenggelam).

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu, 25 April 2021.

Baca Juga: Bicara dengan Nada Tinggi, Atta Halilintar Dengarkan Curhat Aurel Hermansyah yang Takut Tidur Sendiri

"Mari melaksanakan Salat Gaib agar semua dosa mereka diampuni,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

"Semoga pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," sambung Anwar Abbas.

Diketahui, insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan hanya menjadi kabar duka bagi keluarga awak kapal saja.

Anwar Abbas mengatakan insiden yang terjadi pada Rabu, 21 April 2021 tersebut juga menjadi duka bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Hanya Ada di Indonesia, 6 Kebiasaan Masyarakat yang Sering Bertentangan dengan Medis, Salah Satunya Dikerok

Meski hingga kini belum ditemukan, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menggantungkan harapan setinggi langit agar pencarian KRI Nanggala-402 dapat segera menemui titik terang.

Bukan hanya diketahui soal lokasi kapal selam tersebut berada, namun juga awak yang ada di dalamnya.

"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," katanya.

Ia pun mengutip salah satu hadis yang menerangkan tentang mati syahid ketika seseorang meninggal akibat tenggelam.

Baca Juga: Viral Kapten dan Kru KRI Nanggala-402 Nyanyikan Lagu 'Sampai Jumpa' Endank Soekamti, Tanda Perpisahan?

"Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid. (HR Muslim 1915)," bunyi hadis tersebut.

Anwar Abbas meyakini jika awak kapal selam KRI Nanggala-402 harus dinyatakan meninggal maka mereka telah menghadap Sang Pencipta dengan terhormat.

"Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim," katanya.

Sebelumnya kapal selam buatan Jerman Barat pada 1981 tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.

Baca Juga: Lowongan Kerja April 2021 Bank Indonesia: 7 Posisi Ini Butuh Anda, Cek Syaratnya

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan kontak terakhir kapal selam tercatat pada Rabu, 21 April 2021 pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.

Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.

Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut.

Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 tidak memberikan respons apapun hingga saat ini meski terus dimonitor.

Baca Juga: KRI Naggala-402 Belum Ditemukan, Begini Penjelasan Kenapa Kapal Selam yang Tenggelam Sulit Ditemukan

Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu, 21 April 2021 pukul 05.15 WIB.

Namun hingga kini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam pencarian tim gabungan dari berbagai negara.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x