Bukan Human Error, Ternyata Ini Penyebab KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3 Bagian

- 26 April 2021, 08:05 WIB
Penyebab tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali Utara pada Rabu, 21 April 2021 dipastikan oleh pihak TNI bukan karena human error.
Penyebab tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali Utara pada Rabu, 21 April 2021 dipastikan oleh pihak TNI bukan karena human error. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa

PR BEKASI – Penyebab tenggelam dari kapal selam KRI Nanggala-402 dipastikan bukan karena human error atau kesalahan manusia.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali pada Minggu, 25 April 2021.

Dia yakin, penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 disebabkan oleh faktor alam.

Baca Juga: Hehamahua Sebut Tepuk Tangan Budaya Yahudi, Muannas Alaidid: Budaya Kita Korupsi Dibilang Kelebihan Bayar

“Saya yakin tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error, akan tetapi lebih pada faktor alam,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dia mengatakan, sampai saat ini tim gabungan terus melaksanakan proses pencarian terhadap kapal selam KRI Nanggala-402.

Sementara itu, untuk proses investigasi tenggelamnya kapal selam tersebut, menurut Yudo Margono akan dilaksanakan setelah proses pengangkatan KRI Nanggala-402 selesai dilakukan.

Baca Juga: Dihargai Bounty Rp57 Juta, Warganet yang Olok-olok Keluarga Awak Kapal KRI Nanggala-402 Ini Jadi 'Buronan'

Dia menegaskan kembali bahwa penyebab kapal selam tersebut bukan tenggelam karena “human eror”.

Hal tersebut dipastikan karena saat melakukan proses menyelam, KRI Nanggala-402 telah melalui prosedur yang benar.

“Jadi mulai laporan pengalaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu sudah melaksanakan peran-peran, peran persiapan kapal bertempur, kemudian peran menyelam dan sebagainya,” katanya.

Baca Juga: Abaikan Imbauan Anies, Jakmania Gelar Konvoi Rayakan Kemenangan Persija

Selain itu, Yudo Margono mengatakan saat menyelam juga diketahui lampu kapal selam masih menyala semua.

Hal ini berarti kapal selam tidak mengalami blackout, namun kontak kapal langsung hilang saat menyelam dan nantinya akan diinvestigasi.

Dia menambahkan, pada 2012 lalu KRI Nanggala-402 sempat mengalami overhaul saat bertugas ke Korea.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 26 April 2021: Elsa Hampir Ketahuan Nino hingga Orang Tua Kandung Reyna Terungkap, Andin?

Namun, kapal selam tersebut sudah dilaksanakan tingkat perbaikan baik dari pemeliharaan menengah hingga pemeriksaan rutin.

Dia menambahkan, KRI Nanggala-402 sebelumnya sudah sempat berlayar dan latihan pada 12 April 2021 yang diketahui melaksanakan latihan penembakan torpedo.

“Sehingga sudah dinyatakan bahwa kapal selam ini layak untuk melaksanakan berlayar dan bertempur sehingga kami proyeksikan untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang,” katanya.

Baca Juga: Terbelah 3 Bagian, KSAL Jelaskan Tiap Potongan KRI Nanggala-402 yang Ditemukan

Sebelumya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa 53 prajurit terbaik yang bertugas di KRI Nanggala-402 telah gugur dalam penugasan di perairan Bali Utara pada Rabu, 21 April 2021.

Dirinya mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 dinyatakan telah tenggelam dan seluruh awak kapal selam telah gugur.

Baca Juga: Nama Pasaran, Sebuah 'Perang' Merebutkan Nama 'Josh' Digelar di AS

Hal tersebut diperkuat dengan penemuan bukti-bukti otentik berupa bagian kapal selam setelah dilakukan pemindaian secara akurat.

Seluruh awak kapal selam yang gugur dalam insiden tersebut akan diberikan kenaikan pangkat anumerta sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka yang telah mengabdikan diri kepada negara hingga akhir hayatnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x