PR BEKASI - Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid memberikan tanggapannya terkait tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Diketahui, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam atau subsunk di perairan utara Bali.
Pasalnya, sejumlah bukti otentik berupa serpihan dan barang lainnya berhasil ditemukan setelah melalui 72 jam pencarian.
Baca Juga: Diduga Kenalkan Penyidik KPK ke Walkot Tanjung Balai, Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa?
Melalui cuitan di akun Twitter miliknya @abdullah_rasy, Abdullah Rasyid diduga mempertanyakan peran Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Menurutnya, Prabowo seharusnya merasa malu dengan adanya tragedi yang menggugurkan seluruh awak kapalnya tersebut.
Abdullah Rasyid juga menyebut Prabowo seharusnya memutuskan mundur dari jabatannya.
"Tragedi Nanggala 402, harusnya Menhan @prabowo malu dan mundur," cuit Abdullah Rasyid dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter-nya pada Senin, 26 April 2021.
Selain itu, dia meminta Prabowo untuk tidak hanya timbul saja, jika enggan bertangggung atas tragedi tenggelamnya kapal selam tersebut.
"Jangan mau timbul saja, jika tenggelam tak bertanggung jawab," cuitnya melanjutkan.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa KRI Nanggala-402 telah ditemukan pada 25 April 2021 pukul 09.04 WITA.
Lebih lanjut, kapal selam tersebut ditemukan pada kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut di dalam perairan Bali bagian utara.
"Pada 09.04 Wita ROV dari MV Swift Rescue dari Singapura mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur yaitu yang tempatnya dari datum satu, tempat tenggelamnya KRI berjarak 1.500 yard ke selatan pada kedalaman 838 meter terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala," katanya dikutip dari Antara.***