Jawab Kabar Penangkapan Munarman adalah Pesanan, Nahra: Karena Mengejarnya Butuh Waktu 23 Tahun

- 28 April 2021, 17:46 WIB
Nahra angkat suara soal kabar angin yang menyebutkan bahwa penangkapan Munarman adalah pesanan.
Nahra angkat suara soal kabar angin yang menyebutkan bahwa penangkapan Munarman adalah pesanan. /YouTube tvOneNews

PR BEKASI - Politisi PAN Mustofa Nahrawardaya yang akrab disapa Nahra menjawab kabar angin soal penangkapan Munarman oleh Densus 88 pada 27 April 2021.

Kabar tersebut salah satunya diungkapkan oleh netizen Twitter @hafiz97351965. Penangkapan Munarman tersebut dikabarkan adalah pesanan dari seseorang yang tidak disebutkannya.

"Lah kok baru sekarang ditangkap, keliatan banget kan pesanan. Mikir?," ucapnya.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Atta Halilintar Tiba-tiba Beri Kejutan untuk Aurel Hermansyah: Kok Malah Kabur

Menurutnya, jika Munarman dan FPI adalah teroris, kenapa tidak sejak dahulu mereka melakukan pengeboman dan aksi tindak pidana terorisme lainnya.

"Munarman dan FPI itu sudah ada sejak awal reformasi tahun 1999, kalau memang mereka teroris kok gak dari dulu aja mereka ngebom," tuturnya.

Menjawab kabar tersebut, Nahra beralasan bahwa membutuhkan waktu 23 tahun untuk mengejar Munarman.

Baca Juga: Tak Seperti Wapres, Gus Yaqut Tegaskan Tak Ada Dispensasi Mudik untuk Santri: Bahaya Lebih Besar Mengancam

"Alasan: Pengejaran terhadap Munarman butuh waktu. Sejak 1998-2021," kata Nahra sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 28 April 2021.

Nahra mengatakan, penangkapan Munarman membutuhkan waktu 23 tahun.
Nahra mengatakan, penangkapan Munarman membutuhkan waktu 23 tahun. Tangkapan layar cuitan Nahra.

Dirinya kemudian turut menyoroti pernyataan yang diungkapkan pengacara Munarman Aziz Yanuar bahwa ternyata cairan aneh dan serbuk yang disita polisi adalah pembersih toilet dan deterjen.

Menurutnya, arus informasi di media sosial itu sangat dahsyat sehingga publik saat ini bisa dengan sangat cepat mengetahui hal semacam itu.

Baca Juga: Rencanakan Akuisi Arsenal, Bos Spotify Gandeng 3 Legenda Klub demi 'Serobot' dari Keluarga Stan Kroenke

"Berita medsos itu, dahsyat!," ungkapnya.

Soal keterkaitan terorisme yang dituduhkan kepada Munarman, Nahra juga membahas hubungan jihad dengan terorisme.

Padahal kata-kata jihad, menurutnya, telah banyak tertera di dalam kitab suci Islam, yakni Al-Quran.

Baca Juga: Perintahkan Jajaranya Kejar Kelompok KKB Papua, Kapolri: Negara Tidak Boleh Kalah

Namun saat ini masih banyak saja yang mengaitkan dua kata-kata tersebut seolah berhubungan.

Nahra menegaskan bahwa tak ada hubungannya jihad dengan terorisme, namun saat ini banyak oknum yang seolah-olah mengait-ngaitkan kedua hal tersebut.

"Gak ada kaitannya. Tapi para penjahat takut diksi jihad," ucapnya.

Baca Juga: Bangun Kedekatan dengan Fans, Ilkay Gundogan Kirim Ribuan Makanan untuk Panti Asuhan di Jakarta

Sebelumnya, melalui sebuah tayangan di YouTube, Nahra mengaku heran dengan manuver Polri belakangan, salah satunya dengan penangkapan Munarman tersebut.

Pada awalnya, dirinya mengira Polri akan mengirimkan Densus 88 ke Papua untuk menyerbu KKB di sana. Setelah Kepala BIN Papua meninggal akibat baku tembak dengan kelompok bersenjata tersebut.

"Saya sangat kaget akhir-akhir ini, kemarin Kepala BIN Papua meninggal. Begitu dia meninggal saya pikir Densus 88 akan langsung serbu Papua," ucapnya.

Baca Juga: Terkejut Atas Penangkapan Munarman, Mardani: Selama Ini Dia Punya Komitmen Membangun Keislaman dan Kebangsaan

Ternyata setelah mendengar berita, Nahra mengaku tak habis pikir karena Densus 88 malah menyerbu kediaman Munarman dan Petamburan.

"Lah kok sore tadi malah serbu kediaman Munarman dan Petamburan, saya kaget juga," tuturnya.

Mantan petinggi FPI lainnya, Habib Rizieq Shihab juga telah menyampaikan tanggapannya usai Munarman ditangkap.

Baca Juga: Meski Tinggal Nama, Densus 88 Tetap Geledah Markas FPI di Petamburan dan Temukan Bahan Diduga Pembuat Bom

Habib Rizieq melalui kuasa hukumnya Aziz Yanuar, mengatakan bahwa tuduhan kepolisian terhadap Munarman adalah sebuah fitnah.

"Beliau mengatakan 'kita (Habib Rizieq) pertegas bahwa memang Pak Munarman selalu menolak segala bentuk terorisme'," kata Aziz mengulang kalimat Habib Rizieq, di sela persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 28 April 2021.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah