"Tetangga dan kerabat tau lu bukan orang kaya, mau lu pamer beli baju baru, tetap aja mereka tau lu bukan orang kaya," ujar Teddy Gusnaidi.
"Jadi untuk apa saat pandemi memaksakan diri berdesak-desakan beli baju di Pasar Tanah Abang hanya untuk pamer? Yang ada bukan kesohor, malah sekeluarga kena corona," sambungnya.
Terakhir, Teddy Gusnaidi mengingatkan bahwa di tahun 2021, di mana teknologi sudah semakin maju, banyak cara untuk membelanjakan THR tanpa harus berdesak-desakkan di Pasar Tanah Abang.
"Ini tahun 2021 bukan tahun 1921, jangan bodoh. Banyak cara untuk membelanjakan THR kalian tanpa harus berkumpul dan membahayakan diri di tengah pandemi," ujarnya
"Kalau yang terinfeksi dan mati kalian doang, gak apa-apa. Masalahnya karena kebodohan kalian, yang lain bisa terinfeksi dan mati," kata Teddy Gusnaidi.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mencatat lebih 100 ribu orang mengunjungi Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat pada Minggu, 2 Mei 2021.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa terjadi lonjakan pengunjung lebih dari dua kali lipat di Pasar Tanah Abang pada akhir pekan.
"Hari Sabtu terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang sebelumnya 35 ribu jadi 87 ribu, dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu
pengunjung," kata Anies Baswedan di Pasar Tanah Abang, Minggu 2 Mei 2021.