Network
PR BEKASI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta adanya pengetatan protokol kesehatan terutama di hotel dan kawasan wisata.
Dua lokasi tersebut diprediksi dapat menimbulkan kerumunan menjelang libur lebaran ini.
Hal itu dia sampaikan Ganjar Pranowo kepada Bupati dan Wali Kota dalam rapat Koordinasi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan Daerah secara daring bersama sejumlah menteri, pada Senin, 3 Mei 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 4 Mei 2021: Aries, Leo, dan Scorpio, Tenanglah dan Mulai Pahami Pasangan Anda
Upaya tersebut dia lakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terutama menjelang lebaran karena kemungkinan akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat di lokasi tersebut.
Dia meminta agar di pasar-pasar untuk dilakukan penjagaan untuk mencegah kerumunan.
“Saya sudah menyampaikan kepada Bupati dan Wali Kota untuk pasar kaget, pasar tradisional, dan mal untuk dilakukan penjagaan,” ucap Ganjar Pranowo, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs pemerintah Provinsi Jawa tengah
Dia mengatakan, nantinya akan ada kerja sama antara Satpol PP dengan TNI untuk melakukan operasi Yustisi di lokasi yang rawan terjadinya kerumunan.
“Satpol PP bekerja sama dengan kepolisian dan TNI untuk melakukan operasi Yustisi lagi. Untuk mengingatkan masyarakat,” kata Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan tersebut, dia meminta tempat-tempat berpotensi kerumunan diperiksa kembali untuk mengendalikan penyebaran covid-19
Dia menegaskan jika penyebaran tidak dapat dikendalikan maka Ganjar Pranowo tidak segan akan menutup hotel, pasar, atau kawasan wisata.
“Saya minta itu dicek. Kalau tidak bisa dikendalikan, perintahnya satu, tutup. Ini serius untuk kita agar bisa menjaga semuanya,” ucap Ganjar Pranowo.
Lalu, dia kembali menyampaikan, larangan mudik 2021 harus ditaati. Sehingga ia memerintahkan ada penyekatan di sejumlah titik terutama pintu masuk di perbatasan-perbatasan.
Selain itu, dia meminta kepada seluruh warga yang akan memasuki provisi Jawa tengah wajib melakukan tes tapid antigen.
“Semua dalam satu narasi, tidak mudik. Kemudian kita menerjemahkan dengan memberlakukan mulai pengefektifan titik-titik penyekatan," ucap Ganjar Pranowo.
"Karena banyak yang bocor. Dishub kita sudah komunikasi dengan provinsi lain terutama di wilayah perbatasan. Dan seluruh yang masuk ke Jateng wajib tes rapid antigen,” katanya.***
