Varian Baru Covid-19 dari India Ditemukan di Kalimantan Tengah, Bupati Imbau Masyarakat Agar Tidak Panik

- 10 Mei 2021, 17:21 WIB
Varian baru Covid-19 B1617 dari India ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,  Bupati Imbau masyarakat agar tida panik
Varian baru Covid-19 B1617 dari India ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Bupati Imbau masyarakat agar tida panik /ANTARA/Norjani

Baca Juga: Anak-anak Lebih Mudah Terserang Varian Baru Covid-19 India, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Masyarakat diimbau tidak panik, namun diminta meningkatkan kewaspadaan. Penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat menjadi hal wajib yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.

Ditemukannya varian baru Covid-19 yaitu B1617 harus menjadi perhatian serius bersama. Jangan sampai virus yang penularannya tidak terkendali di India tersebut tidak sampai merebak dan meluas di Kotawaringin Timur.

"Varian baru virus Corona ini diketahui penularannya sangat cepat. Makanya ini harus menjadi perhatian serius kita bersama agar jangan sampai bertambah parah. Pelacakan harus dilakukan secara masif," ucap Halikinnor.

Dia meminta kesadaran seluruh masyarakat untuk membantu penanganan Covid-19. Masyarakat wajib menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain agar tidak tertular virus mematikan tersebut.

Baca Juga: Satu Pasien Positif Covid-19 Varian Baru Afrika Selatan Meninggal Dunia di Bali

Disisi lain Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, varian baru Covid-19 yaitu B1617 ditemukan di Jakarta, Palembang dan Kalimantan Tengah.

Ia meminta pemerintah kabupaten dan semua pihak bersama-sama bekerja keras mengatasi ini.

"Menangani virus Covid-19 saja kita belum tuntas, sekarang muncul lagi virus varian baru borona. Ini tugas kita bersama untuk menanganinya," ujar Fahrizal.

Dia menyoroti pelaksanaan ibadah di Sampit yang menurutnya mengabaikan protokol kesehatan, Khususnya dalam hal pengaturan jarak. Dia mengaku prihatin karena hal itu sangat rawan memicu penularan Covid-19.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah