PR BEKASI - Aktivis Haris Azhar menanyakan kepada dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan nama, wajah, dan suara disamarkan, apa saja yang ditanyakan saat tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Menanyakan pertanyaan apa saja yang diajukan pada saat tes wawasan kebangsaan," kata Haris Azhar kepada pegawai KPK yang namanya disebut sebagai Ghufron.
Pegawai KPK tersebut menyatakan pada Haris Azhar kalau pertanyaan yang diajukan memang agak aneh.
Baca Juga: Tengku Zulkarnain Wafat, TGB: Semoga Allah Rahmati Almarhum Keberkahan Akhir Ramadhan Ini
Pada awal wawancara, dia sudah ditanyakan perihal kejadian yang terjadi saat 2019.
"Di awal itu sudah ditanyakan ke saya, 'Pak tahun 2019 ikut nggak nolak-nolak Pak Firli?'" ujar Ghufron
Mendengar pertanyaan seperti itu saat wawancara, Haris Azhar lantas menanyakan apa hubungan hal tersebut dengan tes wawasan kebangsaan (TWK).
Baca Juga: Modus Pemudik demi Kelabui Petugas, Mulai dari Menyelinap di Truk Logistik hingga Ambulans
"Mungkin Pak Firli melambangkan bangsa dan negara, mungkin saja," ujar Ghufron
Ditimpali oleh Haris Azhar bahwa mungin pimpinan KPK, Firli Bahuri, berusaha mirip dengan burung Garuda.
"Mungkin, atau jadi burung yang lain," sambung pegawai lembaga antirasuah itu.
Baca Juga: Ucapan Duka Mahfud MD untuk Ustaz Tengku Zulkarnain Jadi Sorotan, Netizen: Benar-benar Memalukan
Selain itu, dia juga ditanyakan keberadaannya saat terjadi demo besar pada 2019 lalu, saat adanya revisi UU KPK.
Dijawabnya kalau dia ikut menolak saat Firli Bahuri menjadi pimpinan komisi tersebut.
Dia pun dicecar mengenai alasan menolak Firli, Ghufron mengatakan latar belakang penolakannya sebab sudah ada putusan etik yang jelas dan diumumkan secara terbuka oleh pemimpin saat itu.
Baca Juga: Ditanya Senang atau Sedih Dengar Tengku Zulkarnain Meninggal, Yunarto Wijaya: Pertanyaan Konyol!
Karenanya dia pun menolak, pertanyaan lainnya adalah posisinya saat demo.
"Ya saya jujur juga saya bilang saya ada di Senayan, dari jam sekian sampai jam sekian. Ya mungkin itu juga yang bikin nggak lulus ya, Bang," tutur Ghufron.
Haris Azhar bertanya apa ada hal lain lagi yang tak sesuai dengan konteks TWK.
"Yang nggak nyambung soal kebangsaan oh ini, kalau yang lain kaya OPM terus Hizbut Tahrir, kenal Habib Rizieq atau tidak kaya gitu-gitu," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Haris Azhar pada Selasa, 11 Mei 2021.
"Ya mungkin ada dikit-dikit nyambung ya, Bang. Cuma saya ditanya, 'Ini kan Bapak mau jadi ASN nih, jabatan apa yang diincar?' kaya gitu-gitu kan sebenarnya nggak ada hubungannya dengan kebangsaan juga," sambung Ghufron.
Dipaparkannya bahwa tak ada jabatan yang diincar, karena di KPK menggunakan sistem yang berbeda. Maka dari itu tak diarahkan oleh sistem untuk jabatan.
Hal yang menjadi pikirannya saat mendapat pertanyaan itu adalah, bagaimana pewawancara tersebut dapat mengetahui soal tahun 2019.
"Tahu dari mana gitu," ujarnya, yang dinilai Haris Azhar kalau KPK mempunyai sumber informasi yang bagus.***