Menurutnya, radikalisme dan terorisme tersebut merupakan respons dan cara yang bisa dilakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian, dan ketidakadilan yang diterima.
"Untuk itu kalau dunia ingin aman tenteram dan damai serta terjauh dari tindakan radikalisme dan terorisme, maka dunia harus bisa mengakhiri dan menghentikan semua bentuk penjajahan di atas muka Bumi ini," kata Anwar Abbas.
"Terutama di Baitul Maqdis atau Yerussalem, di mana Israel di samping sudah merampok dan merampas tanah dari rakyat Palestina, kemudian mereka juga telah mengekang kebebasan umat Islam Palestina untuk beribadah," sambungnya.
Bahkan menurutnya, tentara Israel juga menembaki rakyat Palestina yang sedang beribadah. Hal itu jelas tidak bisa diterima dan tidak bisa dibiarkan.
Oleh karena itu, Anwar Abbas menekankan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dan tidak boleh tinggal diam.
"Umat Islam dan warga dunia harus memberikan perlawanan dengan berbagai cara agar hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan yang dilakukan oleh Israel tersebut dapat dihapus dan dihentikan," kata Anwar Abbas.
Terakhir, Anwar Abbas mendesak negara-negara Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel serta memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut.
"Agar pemerintah Israel sadar bahwa dalam kehidupan bersama harus bisa menghormati hak-hak orang lain, terutama hak rakyat dan bangsa Palestina," ujar Anwar Abbas.***