Ia juga mengatakan bahwa saat kejadian, banyak saksi mata yang melihat pelaku D menganiaya korban A.
"Banyak saksi di tempat mainnya. Semenjak pelaku main di situ sering main fisik sama anak-anak (kecil) di bawahnya," lanjutnya.
Sang anak menceritakan kepada ayahnya bahwa awalnya ia dan D hanya bercanda, namun karena merasa tak terima, D akhirnya emosi dan memukul korban.
"Anak saya cerita kenapa bisa dipukulin karena pelaku enggak terima saat main cengcengan. Awalnya pelaku ngecengin anak saya lalu dibalas," katanya.
"Habis itu pelaku ngajakin berantem dan mukulin. Tapi anak saya tetap diam," ujarnya.
Bijli juga menjelaskan bahwa sebelum adanya video viral ini, korban juga pernah dianiaya oleh pelaku D.
"Dan sebelum ada video itu, anak saya pernah main PS berdua. Dia (pelaku) gak terima karena kalah dan memukul anak saya," katanya.
Namun Bijli menyayangkan aksi orang tua dari pelaku yang enggan menyikapi sikap perundungan yang dilakukan pelaku.
Baca Juga: Kecelakaan Tragis Motor vs Truk di Tangerang Selatan, Ibu dan 2 Balita Tewas di TKP