"Walaupun sudah sempat datang, tapi dari pihak orang tua pelaku juga terkesan menganggap sepele. Nggak ada itikad baik dan membuat kami kecewa," kata sang ayah.
"Sebelumnya, setiap diajak ketemu ada saja alasannya, bilangnya pergi padahal ada di rumah. Jadi saya yang tadinya enggak niat viralkan, malahjadi mau kasih efek jera," sambungnya.
"Dan semua keluarga kami sepakat mau lapor. Habis gimana, namanya orang tua siapa sih yang nggak sakit hati," kata Bijli menutup ucapnya.
Aksi kekerasan yang diterima anak masih kerap terjadi dalam lingkungan pemainan.***