Network
PR BEKASI - Beredar sebuah video yang menampilkan tokoh Salafi yang disebut telah menghina dan menuduh Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai ahli Syubhat.
Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube Termometer Islam dengan judul 'Mengejutkan, Inilah Sikap UAS Ketika Dihina Salafi Wahabi' yang tayang pada Rabu, 12 Mei 2021.
Dalam unggahan video tersebut, tampak seorang tokoh Salafi membantah argumentasi UAS seraya menghina sang ustaz.
Baca Juga: Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, UAS: Jalan Ini Makin Sunyi Kurasa
"Tidak serupa tempatnya. Kenapa kita katakan Allah serupa dengan kita? Bodoh itu orangnya, siapa itu?" tutur tokoh Salafi tersebut.
Selain itu, tokoh Salafi tersebut mengimbau agar tidak belajar dari UAS lantaran mengajarkan hal yang Syubhat.
"Ustaz Abdul Somad, jangan belajar dari dia. Jangan belajar dari dia," ujar tokoh Salafi tersebut.
Terkait hal tersebut, UAS sebelumnya mengaku bahwa banyak tokoh Salafi yang tidak menyukai dirinya.
"Apa tak cukup lagi Salafi itu mencaci maki saya? Dibilangnya saya Ustaz ahli Syubhat. Salafi tak suka sama saya," tutur UAS, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 12 Mei 2021.
UAS mengatakan, perawi hadits sekelas Imam Bukhori saja dikritik oleh para tokoh Salafi.
"Sedangkan Imam Bukhori aja mereka kritik. Imam Bukhori itu penutup para hafiz, bukan ecek-ecek," kata UAS.
Tidak hanya itu, UAS mengungkap bahwa sejumlah tokoh Salaf membantah habis-habisan hadits yang ditulis Imam Bukhari.
"Sohib Bukhori itu 7.275 hadits semua disyarahnya semua, dibantahnya semua," ujar UAS.
UAS juga menyinggung nama Syeikh Yusuf Qaradhawi yang dikritik oleh para tokoh Salafi.
"Seluruh ulama di dunia ini ketuanya Syeikh Yusuf Qaradhawi. Apa kata Salafi tentang Syeikh Yusuf Qaradhawi? Membungkam anjing memgonggong," ucap UAS.
Untuk informasi, tokoh Salafi lain yang menyindir dan menyebut UAS sebagai ahli Syubhat adalah Salim Yahya Qibas.
Baca Juga: Kenapa Allah Tak Binasakan Israel Seperti Kaum-kaum yang Sudah Dibinasakan Sebelumnya? Ini Kata UAS
"Ada seorang Ustadz Ahli Subhat, saya singkat UAS. Dia mengutip pendapat Syeikh Yusuf Qaradhawi Karena kita yang tidak melihat Nabi langsung, maka tidak mengapa jika merayakan Maulid" kata Yahya Qibas.***
