Eks Ketua KPK Kecam Penonaktifan Novel Baswedan dan 74 Pegawai: Berkorban Nyawa dan Mata Tak Lagi Ada Harganya

- 13 Mei 2021, 07:40 WIB
Mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto menilai 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan merupakan orang-orang yang berintegritas.
Mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto menilai 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan merupakan orang-orang yang berintegritas. /Kolase foto dari Twitter/@KataBewe dan ANTARA/Indrianto Eko

PR BEKASI - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto memberikan kritikan keras kepada Ketua KPK Firli Bahuri yang telah menonaktifkan 75 pegawainya yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

Bambang Widjojanto mengungkapkan, penonaktifan 75 pegawai, termasuk Novel Baswedan, tersebut merupakan bukti bahwa Firli Bahuri turut andil untuk melemahkan KPK.

KPK dirubuhkan oleh Ketuanya sendiri di depan begitu banyak saksi mata,” ujar Bambang Widjojanto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @KataBewe pada Kamis, 13 Mei 2021.

Baca Juga: Curiga dengan Penonaktifan Novel Baswedan Cs, Sherly Annavita: Rakyat Indonesia Harus Tolak Pelemahan KPK

Bambang Widjojanto miris bahwa pegawai KPK yang dinonaktifkan tersebut merupakan orang-orang yang terbukti berintegritas.

Integritas tak lagi bertahta disingasananya,” ucap Bambang Widjojanto.

Bambang Widjojanto geram 75 pegawai itu sampai harus dinonaktifkan, mengingat mereka telah mempertaruhkan nyawanya demi memberantas korupsi.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Kapitra Ampera: Kalau Merasa Berprestasi, Keluar Saja dan Bikin LSM

Bahkan, salah satu dari 75 pegawai tersebut, yaitu Novel Baswedan, sampai tak lagi bisa melihat mata kirinya akibat disiram air keras karena terlibat dalam pemberantasan korupsi.

Orang yang berkorban nyawa dan mata tidak lagi ada harganya,” ujar Bambang Widjojanto

Yang berani Jujur malah dihardik dan dipecat,” sambungnya.

Tangkapan layar cuitan Bambang Widjojanto.
Tangkapan layar cuitan Bambang Widjojanto. Twitter/@KataBewe

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Dinonaktifkan, Rocky Gerung: KPK Memang Hendak Dikerdilkan Sesuai Pesanan Oligarki

Diketahui, KPK telah resmi menonaktifkan 75 pegawainya yang tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

TWK sendiri merupakan bagian dari proses peralihan pegawai KPK untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebagai salah satu pegawai yang dinonaktifkan, Penyidik Senior KPK Novel Baswedan menyebut TWK itu seharusnya bukan lah tes untuk menyeleksi.

Baca Juga: Pegawai KPK Ditanya Ucapkan Selamat Natal Tidak ke Non-Muslim saat TWK: Tak Ada Hubungan dengan Kebangsaan

"Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bukan tes kompetensi atau tes untuk seleksi," ucap Novel Baswedan dalam cuitannya pada Selasa, 11 Mei 2021.

"Dlm UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan pegawai KPK menjadi ASN hanya bersifat peralihan yang tidak boleh merugikan pegawai KPK,” sambungnya.

Novel Baswedan mengugkapkan, sejak awal TWK tersebut memang bukan hanya ditujukan untuk peralihan status menjadi ASN saja.

Tapi digunakan untuk singkirkan 75 pegawai, bebarapa sedang tangani kasus besar," ujar Novel Baswedan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @KataBewe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x