Said Didu Sarankan Gaji Ngabalin Ditambah karena Sering Bantu Pemerintah Serang Pengkritik Rezim dengan Kasar

- 14 Mei 2021, 12:24 WIB
Mantan Sekretaris BUMN Said Didu sarankan gaji Ngabalin dinaikkan lantaran seringkali serang pengkritik pemerintah dengan kata kasar.
Mantan Sekretaris BUMN Said Didu sarankan gaji Ngabalin dinaikkan lantaran seringkali serang pengkritik pemerintah dengan kata kasar. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyer Club

Perseteruan tersebut membahas soal 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan usai tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan yang digelar belum lama ini.

Dalam debat tersebut, Ngabalin tampak tidak suka dengan pernyataan Hehamahua hingga menyatakan bahwa kata-kata yang ia lontarkan tak pantas dikeluarkan oleh orang tua seperti dirinya.

Baca Juga: Hehamahua Sebut TWK KPK Aneh bin Ajaib, Ali Ngabalin: Pernyataan yang Menyesatkan dan Penuh Halusinasi

"Itu tidak benar bagi orangtua seperti bapak ini,” kata Ngabalin kepada Abdullah Hehamahua yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube tvOneNews, Rabu, 12 Mei 2021.

Hehamahua mengatakan, pertanyaan tes wawasan kebangsaan atau TWK terhadap pegawai KPK sangat aneh bin ajaib.

Dirinya juga menilai penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK hanyalah proses administrasi untuk memberhentikan semua pegawai tersebut.

Baca Juga: Ali Ngabalin ke Hehamahua soal Penonaktifan Pegawai KPK: Pernyataannya Tak Saja Sesat tapi Menyesatkan Publik

"Ya itu kan presidennya orang Jawa, antara nonaktif dan pemberhentian, itu sama saja, itu bahasa Jawa seperti itu, apa bedanya antara pemberhentian dengan nonaktif." Katanya.

"Itu kan cuma prosedur, kemudian nanti dikeluarkan SK (Surat Keputusan)," ujar Abdullah Hehamahua.

Mendengar hal tersebut, Ngabalin langsung menyebut bahwa pernyataan Abdullah Hehamahua itu menyesatkan publik dan membuat publik bingung.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah