Dia menilai tidak ada mobilisasi dalam semua Idul Fitri dan hari raya yang dialami di Indonesia, di mana para ulama besar mengajak umat bersama-sama beristighfar memohon ampun pada Allah.
Karenanya Idul Fitri dicapai jika dapat melaksanakan halal bihalal secara horizontal dan vertikal.
Sebab itu, jika memakai teori ketela, Idul Fitri merupakan hal yang ghaib.
"Artinya kalau kita tangani secara manajemen, secara budaya, itu mustahil kita dapatkan. Mana mungkin Anda bisa kembali seperti semula, itu ibarat kacang menjadi biji kacang." kata Cak Nun.***