Yan Harahap: Menyalahkan Hamas Sama seperti Menyalahkan Wanita yang Memukul Orang yang Memperkosanya

- 17 Mei 2021, 21:41 WIB
Ilustrasi demonstran yang mengecam penyerangan Israel ke Palestina. /Twitter @YanHarahap
Ilustrasi demonstran yang mengecam penyerangan Israel ke Palestina. /Twitter @YanHarahap /

PR BEKASI - Polisi Partai Demokrat, Yan Harahap menyindir pihak-pihak yang menyalahkan militan Palestina, Hamas karena menembakkan roket terlebih dahulu ke Palestina.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter miliknya, @YanHarahap, Senin, 17 Mei 2021, dirinya menyamakan orang-orang yang menyalahkan Hamas dengan analogi yang menarik.

Menurut Yan Harahap, orang yang menyalahkan Hamas karena menembakkan roket duluan ke Israel, tidak jauh beda seperti sedang menyalahkan wanita yang memukul orang yang memperkosanya sebagai pembelaan diri. 

"Menyalahkan Hamas yang menembakkan roket ke Israel, sama saja seperti menyalahkan wanita yang memukul orang yang memperkosanya," kata Yan Harahap. 

Baca Juga: Ketua Hamas Berulang Kali Peringatkan Israel untuk Tidak Menyentuh Masjid Al-Aqsa

"Begitu kira-kira kata para protester ini," sambungnya sambil mengunggah sebuah foto orang-orang yang sedang melakukan demonstrasi atas kekejaman Israel terhadap Palestina.

Penting untuk diketahui, penyerangan Israel terhadap Palestina terjadi usai Hamas peringatkan Israel untuk menarik seluruh tentara dan polisinya dari kompleks Masjid Al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem yang menjadi lokasi sengketa tanah antara warga Palestina dan pemukim Yahudi pada Senin, 10 Mei 2021.

Pukul 18.00 waktu setempat, batas waktu yang diberikan Hamas berakhir sehingga pihaknya melancarkan serangan ke Israel.

"Rentetan roket ditembakkan ke arah musuh di Yerusalem yang diduduki untuk merespons kejahatan dan agresinya terhadap kota suci dan penindasan warganya di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa," kata juru bicara sayap militer Hamas di Gaza, Brigade Al-Qassam.

Baca Juga: Pasukan Israel Tembak Mati Pengemudi Palestina, Hamas: Operasi Heroik dan Berani

"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik: Jika Anda merespons, kami akan merespons, dan jika Anda melakukan eskalasi, kami akan melakukan eskalasi," sambungnya.

Panglima Brigade Al-Qassam, Mohammed Deif, sebelumnya memperingatkan bahwa perlawanan 'tidak akan berdiam diri' dan bahwa Israel akan 'membayar mahal' jika melanjutkan tindakannya terhadap warga Palestina.

Lebih dari 100 roket Hamas dan militan lainnya menjadi alasan Israel menyerang Palestina hingga kini. 

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa Hamas telah melewati 'garis merah'. Dia menegaskan bahwa Israel akan 'meresponsnya dengan kekuatan'.

Baca Juga: Militer Israel Klaim Telah Berhasil Tewaskan Komandan Jihad Islam di Gaza Hari Ini

"Kita tidak akan mentoleransi serangan-serangan ke wilayah kita, ibu kota kita, warga kita, dan tentara kita. Pihak yang menyerang kita akan membayar mahal," kata Netanyahu.

"Kita telah memulai, dan saya ulangi, telah mulai untuk menyerang Gaza. Kita sudah mempersiapkan berbagai skenario, termasuk skenario intensitas tinggi," sambungnya.

Hingga saat ini,  lorban tewas di Palestina akibat gempuran Israel terus bertambah. Hari ini, Senin, 17 mei 2021, 192 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel.

Dari 192 korban tewas, 58 di antaranya merupakan anak-anak dan 34 di antaranya merupakan perempuan. Korban luka-luka juga diketahui sedikitnya berjumlah 1.230 orang.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @YanHarahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah