PR BEKASI - Polemik pengakuan keturunan Nabi Muhammad saw menjadi perbincangan yang tak kunjung usai di publik Indonesia.
Pengakuan tersebut menjadi perdebatan lantaran sikap keturunan Nabi Muhammad saw dianggap sama sekali tidak mencerminkan sikap Nabi.
Sebagaimana diketahui, perdebatan kembali tercipta usai lanjutan gelaran sidang Habib Bahar bin Smith terkait dugaan kasus penganiayaan.
Dalam gelaran sidang tersebut, Habib Bahar bin Smith mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad ke-29.
Sementara itu, Rasulullah Muhammad SAW difirmankan oleh Allah sebagai uswatun hasanah atau contoh suri teladan yang baik bagi manusia.
”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (QS Al Ahzab:21).
Baca Juga: Sentil Habib Bahar bin Smith, Eks PSI: Keturunan Nabi Tak Mungkin Habisi Anak di Bawah Umur
Sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW sangat mulia, baik dari ucapan hingga perbuatan. Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang baik, antara lain siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas)