Kasus Positif Covid-19 di Balikpapan Melonjak Naik Usai Lebaran, PPKM Mikro Kembali Diperketat

- 20 Mei 2021, 06:49 WIB
Ilustrasi petugas melakukan rapid test antigen. Kadinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty sebut kasus positif Covid-19 melonjak naik sehingga PPKM Mikro akan diperketat.
Ilustrasi petugas melakukan rapid test antigen. Kadinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty sebut kasus positif Covid-19 melonjak naik sehingga PPKM Mikro akan diperketat. /Remy Suryadie/Galamedia

 

PR BEKASI - Idul Fitri atau Lebaran 1442 H yang jatuh pada 13 Mei 2021 sudah terlewati. Diketahui, jumlah penambahan pasien positif Covid-19 di Balikpapan naik kembali dibanding sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan yang juga juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dr Andi Sri Juliarty.

Ia menyampaikan saat menjelang Lebaran, penambahan pasien positif mencapai titik terendah dalam tahun ini, antara 4-5 kasus.

“Sekarang, seperti pada angka hari ini, sementara penambahan mencapai 37 kasus,” kata dr Juliarty, pada Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga: Hesty Purwadinata Positif Covid-19: Bukan Cuma Saya tapi Satu Keluarga Besar Terkena

Selain itu, menurut Kadinkes, kenaikan ini belumlah drastis, apalagi bila dibandingkan penambahan angka positif Covid-19 bulan Maret lampau, misalnya, yang mencapai 150 pasien per hari.

Bahkan Satgas memprediksi angka tersebut bisa saja akan semakin naik, melihat aktivitas selama Idul Fitri kemarin mobilitas kerumunan orang lebih banyak terjadi.

"Karena itulah kita kembali mengetatkan PPKM Mikro," kata dr Juliarty sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara Kamis 20 Mei 2021.

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tingkat lingkungan itu kini termasuk pemantauan warga yang baru pulang mudik atau orang baru yang kini tinggal di Balikpapan. Mereka yang baru masuk Balikpapan itu pun diwajibkan memperlihatkan hasil tes cepat antigen.

Baca Juga: Positif Covid-19, Arafah Rianti dan Fatin Shidqia Rayakan Lebaran di Wisma Atlet

Selain itu, vaksinasi juga terus digencarkan. Agar bisa melayani lebih cepat dan lebih banyak warga, alur layanan vaksinasi

Dipangkas menjadi hanya 2 meja saja dari sebelumnya 4 meja.

Menurut Kadinkes Juliarty, penyederhanaan alur vaksinasi itu untuk memudahkan masyarakat. Meja pertama pelayanan skrining dan vaksinasi, baru kemudian meja kedua observasi

"Pelayanan pola dua meja ini yaitu dimana meja pertama pemberian layanan skrining dan vaksinasi, kemudian meja kedua adalah pencatatan dan obeservasi," kata dr Juliarty.

Baca Juga: Angka Positif Covid-19 Dunia 5,7 Juta Kasus dalam Seminggu, Menlu Minta Masyarakat Indonesia Waspada

Sebelumnya, dengan 4 meja, setelah registrasi di meja pertama, ada meja tensi di mana pasien diperiksa tekanan darahnya. Baru kemudian di meja ketiga divaksin, dan diobservasi di meja keempat selama 30 menit.

“Sekarang observasi cukup 15 menit. Saat registrasi masing-masing pasien juga sudah diberikan formulir yang menanyakan riwayat kesehatan yang bersangkutan dan harus diisi sendiri.

Lalu untuk masa observasi setelah divaksin, dari sebelumnya 30 menit kini hanya 15 menit. Sehingga proses vaksinasi bisa lebih cepat.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x