PR BEKASI - Sosiolog Arief Munandar memberikan tanggapan terkait pernyataan Mantan Ketua BIN, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono yang mengatakan bahwa konflik Israel dan Palestina bukan urusan Indonesia.
Arief Munandar mengaku heran dan kaget, bagaimana mungkin pernyataan seperti itu bisa keluar dari sosok AM Hendropriyono, karena pernyataan itu tidak mencerminkan pernyataan seorang negarawan.
"Sejujurnya dari orang sekaliber AM Hendropriyono, gue mendengar statement seperti itu, gue kaget betul. Karena itu bukan statement negarawan," kata Arief Munandar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Bang Arief, Jumat, 21 Mei 2021.
Arief Munandar pun semakin kecewa ketika AM Hendropriyono mengait-ngaitkan kepedulian bangsa Indonesia terhadap apa yang terjadi di Palestina dengan khilafah.
"Seolah-olah secara implisit ingin dikatakan mereka yang ikut berjuang, mendukung Palestina adalah orang-orang yang punya ideologi khilafah," kata Arief Munandar.
"Ini konteksnya jadi campur aduk, karena menurut gue gak ada hubungan. Seseorang tidak perlu menjadi muslim untuk bisa paham, bisa merasakan, dan kemudian terlibat secara emosional dan rasional dalam membela rakyat Palestina," sambungnya.
Lebih lanjut, Arief Munandar menilai bahwa sikap AM Hendropriyono tersebut adalah sikap yang berlawanan dengan sejarah dan jelas mengingkari konstitusi NKRI.
"Sikap yang dilontarkan oleh AM Hendropriyono adalah sikap ahistoris, dan jelas mengingkari konstitusi NKRI. Kalau betul Pak AM Hendropriyono seorang yang nasionalis, harusnya punya sikap yang sejalan dengan konstitusi," kata Arief Munandar.
Arief Munandar menjelaskan bahwa dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan, kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Artinya, kita terlibat dalam upaya-upaya negara lain untuk merdeka. Apalagi kita tahu dari seluruh negara yang diundang ke Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, tinggal Palestina yang sampai saat ini belum mendapatkan kemerdekaan dan kedaulatannya," tutur Arief Munandar.
Terakhir, Arief Munandar menilai bahwa sikap AM Hendropriyono soal konflik Israel dan Palestina juga bertentangan dengan tujuan bernegara.
"Sikap yang disuarakan AM Hendropriyono itu juga bertentangan dengan tujuan bernegara, khususnya yang keempat, yaitu mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," tuturnya.
"Jadi, konstitusi mengamanatkan bahwa kita tidak boleh tinggal diam ketika ada tindakan-tindakan agresif dari satu negara ke negara lain yang merusak ketertiban dunia, sebagaimana yang dilakukan Israel terhadap Palestina," kata Arief Munandar.***