Ruhut Sitompul Tertawa karena PKS Sebut 'Zionis Nusantara': Mau Coba Menari Dengan Naikkan Simpati Rakyat

- 21 Mei 2021, 17:22 WIB
Ruhut Sitompul menilai, PKS gaungkan istilah 'Zionis Nusantara' karena ingin menaikkan simpati rakyat dengan gunakan isu Israel-Palestina.
Ruhut Sitompul menilai, PKS gaungkan istilah 'Zionis Nusantara' karena ingin menaikkan simpati rakyat dengan gunakan isu Israel-Palestina. /Tangkapan layar YouTube.com/Ruhut P Sitompul

Padahal menurutnya, Israel telah menjajah Palestina, tapi banyak individu yang justru "nyinyir" terhadap bangsa Palestina yang sedang memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

"Padahal, dahulu perjuangan kemerdekaan Indonesia didukung oleh warga Palestina, dan kini masyarakat internasional di berbagai negara yang mayoritasnya non-Muslim malah menyelenggarakan demo besar-besaran untuk membela Palestina dan menolak kejahatan kemanusiaan Israel," tutur Hidayat Nur Wahid.

"Demonstrasi besar lintas agama, etnis, dan golongan itu terjadi Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Jepang, Australia, dan lainnya," sambungnya.

Baca Juga: Ririn Dwi Ariyanti Dinilai Terlalu Dekat dengan Suaminya, Istri Jonathan Frizzy: Harusnya Lebih Tahu Diri

Lebih lanjut, Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa sikap para pendukung Israel di Indonesia sering disebut sebagai "Zionis Nusantara".

Menurutnya, sikap "Zionis Nusantara" tidak sejalan dengan sikap kelompok-kelompok masyarakat moderat di Indonesia, seperti PB Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah, yang merupakan cerminan mayoritas bangsa Indonesia.

"Gaung penolakan kejahatan kemanusiaan dan penjajahan oleh Israel atas Palestina, selalu terdengar jelas dari Indonesia. DPR, MPR, BKSAP, PBNU dan Muhammadiyah sudah membuat pernyataan penolakan yang keras," ujarnya.

Baca Juga: Larissa Chou Gugat Cerai Alvin Faiz: Tidak Ada Penyesalan, Kami Akan Selalu Mendukung Satu Sama Lain

"PKS bahkan mengirim surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang merupakan pendukung utama Israel, agar penjajahan dan pelanggaran HAM oleh Israel terhadap Palestina sejak tahun 1948, jauh-jauh hari sebelum lahirnya HAMAS itu bisa dikoreksi, dihentikan dan diberikan sanksi," tutur Hidayat Nur Wahid.***

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Twitter @ruhutsitompul


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x