Abdillah Toha: Hamas Berjuang untuk Merdeka, Arab Saudi Bantai Rakyat Yaman, yang Mana Teroris?

- 24 Mei 2021, 13:43 WIB
Abdillah Toha menyebut ada orang pintar keblinger yang mengatakan Arab Saudi menuduh Hamas sebagai teroris.
Abdillah Toha menyebut ada orang pintar keblinger yang mengatakan Arab Saudi menuduh Hamas sebagai teroris. /Twitter/@AT_AbdillahToha

PR BEKASI - Mantan anggota DPR RI fraksi Partai Amanah Nasional (PAN), Abdillah Toha, kembali mengomentari isu dari pembelaan terhadap Israel dari beberapa pihak.

Disampaikan oleh Abdillah Toha bahwa ada yang mengatakan kalau pihak Arab Saudi pun menuduh Hamas sebagai teroris.

"Ada orang pinter keblinger bilang Saudi pun tuduh Hamas teroris," kata Abdillah Toha, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AbdillahToha_AT pada Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: Heran Suara Bela Israel di Indonesia hingga Sebut Hamas Teroris, Abdillah Toha: Dulu Kita Juga Disebut Teroris

Dia pun menegaskan bahwa Hamas melakukan itu sebagai bentuk perjuangan mereka untuk mencapai kemerdekaan.

Sementara di sisi lain, Arab Saudi sendiri terlibat dalam perang saudara di Yaman yang membuat negara tersebut menjadi negara dengan krisis kemanusiaan terbesar di dunia oleh PBB.

"Hamas berjuang untuk merdeka, Saudi bantai rakyat Yaman. Yang mana yang teroris?" sambungnya.

Baca Juga: Viral Haikal Hassan Pernah Berguru dengan Dosen Yahudi, Abdillah Toha: Pendukung 212 Tahu Tidak?

Selain itu, Abdillah Toha juga menyoroti pihak lain yang menyebut bahwa mendukung Palestina sama saja dengan mendukung khilafah.

Menurutnya pernyataan tersebut lebih bodoh lagi, dia juga mengutarakan dukungannya pada Palestina tetapi menolak khilafah.

"Orang 'pintar' lain bilang dukung Palestina sama dengan dukung khilafah. Ini lebih bodoh lagi. Penulis tweet ini dukung Palestina, tolak khilafah," tuturnya.

Baca Juga: Abdillah Toha Mulai Percaya Kehadiran Buzzer Karena Hal ini, Warganet: Berkah Ramadhan Pak

Sebelumnya, dia menyampaikan belakangan ini muncul suara-suara yang membela zionis Israel.

Bahkan, di antaranya ada yang beralasan karena Hamas dituduh sebagai teroris.

"Lupakah bahwa pejuang kemerdekaan kita dulu juga disebut sebagai teroris oleh Belanda?" kata Abdillah Toha.

Tangkapan layar cuitan.
Tangkapan layar cuitan.


Lebih lanjut, merujuk kepada media luar negeri Reuters dan juga Las Vegas Sun, sebutan teroris untuk Hamas diberikan oleh Israel, khususnya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Baca Juga: Cegah Agar Tragedi KRI Nanggala-402 Tak Terulang, Abdillah Toha Minta Jokowi Tegas Lakukan Hal Ini

Disebutkan kalau tujuan dari Hamas adalah untuk menghancurkan Israel dan diganti dengan rezim Islamis.

Namun, Hamas umumnya dipandang di dunia Arab sebagai gerakan perlawanan yang sah terhadap pendudukan Israel di tanah Palestina.

Dikutip dari Al Jazeera, disampaikan ada perubahan dalam kepemimpinan Arab Saudi yang membuatnya pemerintah yang secara historis pro-Palestina menjadi lebih dekat dengan Israel.

Menurut analis regional, pergeseran Saudi ke Israel dapat dipahami dalam kerangka pergantian penjaga di dalam kepemimpinan kerajaan.

Baca Juga: Cegah Agar Tragedi KRI Nanggala-402 Tak Terulang, Abdillah Toha Minta Jokowi Tegas Lakukan Hal Ini

Kenaikan Raja Salman yang berusia 84 tahun ke tahta pada tahun 2015 mengantarkan naiknya putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), 34 tahun, ke tampuk kekuasaan.

Menurut Profesor Mahjoob Zweiri, MBS sangat ingin mengambil kendali kerajaan dan sangat membutuhkan dukungan politik asing, terutama dari Amerika Serikat dan Israel.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera Twitter @AbdillahToha_AT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x