Sentil Pihak yang Keberatan Soal Sumbangan ke Palestina, Ulil Abshar: Bantuan AS ke Israel Jauh Lebih Besar

- 24 Mei 2021, 13:55 WIB
Ulil Abshar Abdalla mengatakan, mestinya pihak yang keberatan soal sumbangan ke Palestina juga bilang ke Jokowi saat sumbang masker ke India.
Ulil Abshar Abdalla mengatakan, mestinya pihak yang keberatan soal sumbangan ke Palestina juga bilang ke Jokowi saat sumbang masker ke India. /Twitter.com/@ulil

PR BEKASI - Cendikiawan Nahdlatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla memberikan tanggapan terkait adanya pihak-pihak yang merasa keberatan atas tindakan pemerintah Indonesia yang memberikan sumbangan pada Palestina.

Ulil Abshar Abdalla mengatakan, seharusnya pihak-pihak yang merasa keberatan itu juga sampaikan keberatannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyumbang ventilator dan masker ke India.

"Orang-orang yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina, dengan alasan masih banyak yang perlu disumbang di dalam negeri, mestinya bilang ke Pak Jokowi ketika nyumbang ventilator dan masker ke India kemarin, 'kenapa gak dipakai untuk dalam negeri dulu, Pak?'," kata Ulil Abshar Abdalla, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @ulil, Senin, 24 Mei 2021.

Tangkapan layar cuitan Ulil Abshar Abdalla soal pihak-pihak yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina./
Tangkapan layar cuitan Ulil Abshar Abdalla soal pihak-pihak yang keberatan terhadap sumbangan untuk Palestina./ Twitter@ulil

Baca Juga: Desak Jokowi Terbuka Soal Kondisi Keuangan Negara, Andi Arief: Rakyat Bosan dengan Janji Pertumbuhan Bombastis

Lebih lanjut, Ulil Abshar Abdalla menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS) secara rutin mengucurkan bantuan untuk Israel sebesar 3,8 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Menurutnya, bantuan yang diberikan AS untuk Israel itu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan bantuan dari Indonesia untuk Palestina.

"Bantuan rutin dari AS sebesar 3,8 miliar dolar AS tiap tahun untuk Israel jauh lebih besar dari bantuan semua orang Indonesia untuk Palestina," kata Ulil Abshar Abdalla.

Baca Juga: Akui Sengaja Tak Undang Ganjar Pranowo di Pengarahan Puan Maharani, Bambang Wuryanto: Dia Sudah Kelewatan!

Tak hanya itu, menurutnya, AS juga rutin memasok senjata untuk Israel, sehingga dia pun heran kenapa tidak ada yang mempersoalkan hal itu.

"Belum termasuk senjata yang dipasok Amerika untuk membunuhi warga Gaza. Gak ada yang menyoal dari kalangan propagandis Israel ini," kata Ulil Abshar Abdalla.

Seperti diketahui, setelah terjadinya serangan Israel terhadap Palestina, berbagai kalangan masyarakat di Indonesia mulai dari ormas Islam, pejabat, hingga selebriti tanah air membuka donasi untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Juga: Puan Maharani Diduga Sindir Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Ini 'Banteng Ngamuk' atau 'Banteng Baper'?

Bahkan, Muhammadiyah melalui jejaring Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiyah) berhasil menghimpun dana sekitar Rp7 miliar untuk membantu warga Palestina yang menjadi korban perang.

Tak hanya itu, sebelum konflik Israel dan Palestina kembali pecah pada awal Mei lalu, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk memberikan bantuan senilai 2,3 juta dolar AS atau sekitar Rp32,1 miliar untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, bantuan itu akan disalurkan baik melalui mekanisme bilateral maupun lewat Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

Baca Juga: Soal Sindiran Puan Maharani, M Qodari: Mas Ganjar Perlu Pertimbangkan Partai Lain untuk Maju sebagai Capres

"Kami berharap dana bantuan penanggulangan Covid-19 di Palestina bisa dicairkan pada semester I tahun ini," kata Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan pers virtual bersama Menlu Palestina Riyad Al-Maliki di Amman, Yordania, Rabu, 10 Februari 2021.

Selain mengumumkan komitmen bantuan Indonesia, Retno Marsudi juga menegaskan kembali dukungan Indonesia untuk perdamaian Palestina yang dapat dicapai melalui negosiasi dengan Israel.

Retno Marsudi mengatakan, dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina akan selalu didasarkan pada Resolusi Dewan Keamanan PBB dan parameter yang disepakati secara internasional, termasuk solusi dua negara.

"Pembicaraan dan negosiasi damai harus dilanjutkan secepatnya, dan Indonesia siap untuk berkontribusi (dalam proses tersebut)," kata Retno Marsudi.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Twitter @ulil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah