"Menunggu 2024 atau dipercepat saja? Jadi nggak ada urusan dengan kalkulasi politik. Ini urusan dengan urgensi untuk reinventing our democracy itu," sambung Rocky.
Dia menyampaikan tak perlu menunggu sampai 2024 karena itu merupakan sebuah siklus.
"Menunggu 2024 atau dipercepat saja? Jadi nggak ada urusan dengan kalkulasi politik. Ini urusan dengan urgensi untuk reinventing our democracy itu," sambung Rocky.
Dia menyampaikan tak perlu menunggu sampai 2024 karena itu merupakan sebuah siklus.
Baca Juga: Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga di Batam: Kalau Makan Tak Nyalakan Kipas Angin, Pasti Diserbu
Lain halnya jika masyarakat beranggapan ingin mengandalkan Pemilu atau demokrasi tetapi tetap harus memilih.
Apakah masyarakat menginginkan Pemilu atau demokrasi yang diinginkan.
Namun, Rocky Gerung mengatakan bahwa demokrasi merupakan hal yang lebih penting dibandingkan Pemilu, karena bisa saja kontestasi tersebut menjadi ajang perpanjangan kekuasaan.
Baca Juga: Shireen Sungkar Geram Kakaknya Buang-buang ASI, Zaskia Sungkar: Dipikir Itu Basi
Itu jika merunut teorinya mengenai seluk beluk pada 2024.
"Berarti kita mesti hitung apa yang mesti kita buat agar supaya Pak Jokowi tidak dibully nanti kalau dia diturunkan sebelum 2024," ucapnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Neno Warisman Channel pada Rabu, 26 Mei 2021.
Dia menilai pemikiran akademisi harus sampai di situ, walau para politisi akan mengatakan kalau pemikiran itu seakan hendak membuat makar
Editor: Puji Fauziah
Sumber: YouTube