Satire! 3 Dosa Besar Ganjar Pranowo, Adi Prayitno: Hanya karena Medsos Lalu Berdosa Mimpi Jadi Presiden?

- 28 Mei 2021, 08:38 WIB
Pengamat Politik Adi Prayitno merasa heran karena PDIP mengkritik Ganjar Pranowo hanya karena aktif di media sosial dan bermimpi menjadi presiden.
Pengamat Politik Adi Prayitno merasa heran karena PDIP mengkritik Ganjar Pranowo hanya karena aktif di media sosial dan bermimpi menjadi presiden. /Tangkapan layar YouTube.com/tvOneNews/

"Saya belum menemukan substansi yang fatal tentang apa yang dikritik pada Ganjar Pranowo. Apakah betul hanya karena medsos kemudian berdosa bermimpi jadi presiden?," kata Adi Prayitno.

"Kalau toh mau diungkap sekalian, jangan-jangan Ganjar sudah bikin tim sukses, relawan, media, meng-hire lembaga konsultan. Mungkin ini yang perlu disemprit. Karena Ketua Umum belum memberikan apa pun soal instruksi pencapresan," sambungnya.

Baca Juga: Tak Setuju TWK KPK Disebut Tak Berlandaskan Hukum, Margarito Kamis: Ada yang Lulus dan Tak Lulus, Itu Normal

Oleh karena itu, menurutnya, Bambang Pacul jangan setengah-setengah menyampaikan kritik pada Ganjar Pranowo, sekalian saja buka semuanya di depan publik.

"Jadi Bambang Pacul jangan hanya buka tutup-buka tutup soal off the record-nya, sekalian saja Ganjar Pranowo ditelanjangi dan dipermalukan di depan umum, biar terang benderang apa yang dianggap haram," ujar Adi Prayitno.

Adi Prayitno lantas memaparkan tiga dosa besar yang dimiliki Ganjar Pranowo sehingga harus diserang oleh temannya sendiri di PDIP.

Baca Juga: Korupsi di Era Reformasi Semakin Meluas, Mahfud MD: Saat Orba Dimonopoli Eksekutif, Sekarang Sampai ke Daerah

"Pertama, salah bagi dia ketika bermimpi jadi presiden terlalu dini, sebelum ada fatsun politik dari Ketua Umum, salah betul itu. Itu yang saya sebut baru pertama dalam partai politik," kata Adi Prayitno.

"Kedua, karena elektabilitas Ganjar Pranowo versi survei, itu mengalahkan elite-elite penting di PDIP, yang ditengarai punya karpet merah, golden ticket, bahkan dapat rekomendasi untuk capres, tapi elektabilitasnya tidak semenjulang Ganjar," ucapnya.

"Ketiga, ini kesalahan terfatal Ganjar, karena dia adalah orang biasa-biasa saja, bukan trah politik darah biru Soekarno, bukan anak kandung Soekarno," ujar Adi Prayitno.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah