Dijawab bahwa komunis masih ada, tetapi ternyata hanya tinggal mereka yang tua-tua saja, karena kaum muda sudah tak tertarik.
"Mereka mengenang masa komunis itu dengan cara yang menyedihkan, misalnya mereka bilang itu kita makan pisang dari Latin Amerika. Itu kalau menjelang Natal saja ada pisang, kalau nggak, nggak ada pisang," sambungnya.
Dia pun sebagai orang Indonesia yang pernah tinggal di Ceko menceritakan hal lain.
Suatu saat pernah mereka tidak ada kopi untuk diminum, dan akhirnya menggoreng tepung terigu sampai hangus lalu diberi air panas.
"Itulah kopi yang mereka minum," ucapnya.
Dikatakan bahwa generasi saat ini di Ceko sudah tidak menikmati hal seperti itu lagi.
"Mereka bilang menikmati penderitaan, itulah mereka nggak mau kembali lagi," kata Salim Said.***