Lebih lanjut, Musni Umar mengaku sedih dan tidak bisa menerima pertanyaan-pertanyaan di dalam TWK KPK tersebut, contohnya Doa Qunut.
"Apalagi misalnya apakah anda pakai qunut atau tidak, itu masalah khilafiah (perbedaan pandangan di antara ulama terhadap suatu persoalan hukum)," tuturnya.
"Jadi tes-tes yang diungkapkan ini betul-betul menyedihkan dan bagi orang yang taat kepada agamanya," sambungnya.
Baca Juga: Penceramah Agama Bakal Disertifikasi Wawasan Kebangsaan, Hilmi Firdausi Singgung Pertanyaan TWK KPK
Seharusnya, tegas Musni Umar, orang yang taat beragama itu kita dukung karena itu yang diinginkan para pendiri Indonesia sesuai dengan sila pertama Pancasila.
Sebelumnya, mantan juru bicara KPK Febri Diansyah, mengungkapkan ada pegawai yang didesak panitia untuk memilih salah satu antara Alquran dan Pancasila saat mengikuti TWK.
"Pilih yang mana, Al-Qur'an atau Pancasila mengingatkan saya pada pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK," tulis Febri Diansyah melalui akun Twitter pribadinya @febridiansyah, Selasa, 1 Juni 2021.
Baca Juga: Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jeli Soal Proporsi Belanja Modal
Febri menceritakan bahwa salah satu pegawai KPK yang menyatakan dirinya memilih Al Quran dan Pancasila dalam konteks yang berbeda.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: YouTube