Menurut laporan Bank Dunia, Indonesia menghasilkan sekitar 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, dengan 4,9 juta ton sampah yang salah kelola.
Kemudian infrastruktur pengumpulan sampah yang terbatas adalah salah satu masalah utama.
Jane von Rabenau selaku kepala eksekutif Siklus, mengatakan bahwa respons terhadap produk tersebut positif.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Izinkan Pesepeda Road Bike Keluar Jalur Khusus Sepeda
Selain itu, pihak perusahaan juga meningkatkan basis pelanggannya sekitar 15 persen setiap minggu.
"Orang-orang selalu mengatakan kepada saya 'Anda tidak akan pernah mengubah perilaku, orang Indonesia tidak peduli dan saya seperti, 'Saya benar-benar tidak berpikir begitu'," kata Jane.
"Saya pikir orang Indonesia di semua kelas, mereka melihat masalah plastik, dan mereka peduli dengan negara mereka, mereka peduli untuk membuatnya lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Akan Tetap Berkarir di Dunia Entertainment Meski Sudah Menikah, Lesti Kejora: Sudah Mendarah Daging
Husaifah salah satu pemilik warung makan Jakarta, tertarik dengan Siklus karena harga murah serta bisa mengurangi sampah plastik di lingkungannya.
"Praktis. Biayanya rendah, dan kita tidak perlu keluar, itu datang kepada kita," kata Husaifah.