Partai Demokrat berhasil naik ke posisi empat, yakni 8.4 persen, disusul PKB mencapai 8.2 persen.
“Meningkatnya elektabilitas partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu,” kata Adi Prayitno.
Di posisi keenam dipegang PKS sebesar 7.5 persen, ketujuh Partai NasDem 5.0 persen, kedelapan PAN 4.3 persen, dan kesembilan PPP 3.5 persen, serta PSI di posisi kesepuluh yakni 1.6 persen.
Baca Juga: Novel Baswedan Disebut Adu Domba PGI, Pemerintah, dan KPK, Kader PDIP: Jangan Terkecoh
“PKS mendapatkan insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan,” kata dia.
Dirinya menambahkan, faktor ketokohan masih mendominasi motif memilih partai pada Pemilu 2024 mendatang, yakni mencapai 22.9 persen.
"Di antara tokoh partai yang ada, Jokowi memiliki pengaruh terbesar (4.2 persen), disusul Prabowo (3.2 persen), lalu SBY (1.3 persen), dan Megawati (0.5 persen),” katanya.
Setelah faktor ketokohan, faktor citra dan emosional juga menjadi penentu arah pilihan partai pada Pemilu 2024 (18.2 persen).
Baca Juga: IPS Sebut Karir Ganjar Pranowo di PDI Perjuangan Berada di Ujung Tanduk, Begini Alasannya
“Jika di total kedua faktor ini mendominasi hampir separuh (41.2 persen) motif memilih partai politik. Sementara faktor keluarga, lingkungan memberi pengaruh 14.2 persen,” katanya.