Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Disorot Media Asing, Hasil Autopsi Sebut Tak Ada Racun di Tubuhnya

- 14 Juni 2021, 16:51 WIB
Misteri kematian Wabup Sangihe, Halmud Hontong disorot media asing usai hasil autopsi menyebut tak ada indikasi racun di tubuhnya.
Misteri kematian Wabup Sangihe, Halmud Hontong disorot media asing usai hasil autopsi menyebut tak ada indikasi racun di tubuhnya. /ANTARA/HO-Dok Pribadi

PR BEKASI - Misteri kematian Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong menyita perhatian banyak pihak, tak terkecuali media asing.

Sejumlah kelompok pegiat lingkungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyerukan adanya penyelidikan terhadap kematian Wabup Sangihe, Helmud Hontong.

Sebagai informasi, Wabup Sangihe, Helmud Hontong menghembuskan napas terakhir di usia 58 tahun saat tengah berada di dalam pesawat.

Baca Juga: Misteri Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Terungkap, Begini Hasil Autopsi Menurut Polisi

Helmud Hontong dinyatakan meninggal dunia setibanya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu lalu.

Menurut keterangan dari ajudannya, Harmen Kontu kepada Reuters, Helmud Hontong tampak dalam keadaan sehat sebelum menaiki pesawat Lion Air JT740 dari Denpasar, Bali.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, dia mengeluhkan pusing sekitar 20 menit setelah pesawat lepas landas.

Baca Juga: Profil Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong, Pernah Tolak Izin Tambang Emas Sebelum Meninggal

Kontu menyebut, Helmud kehilangan kesadaran. Bahkan, mulut dan hidungnya sempat mengeluarkan darah.

Tak lama setelah insiden tersebut, pihak kepolisian membentuk tim untuk menyelidiki kasus kematian Helmud.

Berdasarkan laporan tim forensik, hasil autopsi terhadap Helmud tidak menunjukkan indikasi adanya racun.

Selain itu, penyebab kematian Helmud diduga akibat penyakit kronis yang dideritanya.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Tega! Kim Jong Un Paksa Anak-anak Yatim Piatu Jadi 'Sukarelawan' Tambang Batu Bara di Korea Utara

Akan tetapi, polisi memaparkan bahwa pihaknya akan mengirim sampel forensik untuk pengujian lebih lanjut.

Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM, mengatakan bahwa pihaknya mendesak kepolisian untuk menyelidiki kasus kematian Helmud.

Hal tersebut dilakukan usai Komnas HAM menerima aduan dari warga Kepulauan Sangihe.

Semasa hidupnya, Helmud menjadi penentang keras konsensi tambang seluas 42.000 hektar yang diberikan kepada perusahaan PT Tambang Mas Sangihe.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x