Musibah ini, kata dia, bukan lagi musibah perorangan, kelompok, partai, negeri, daerah, etnis, agama tapi manusia secara keseluruhan.
"Mungkin Allah Ta'ala ingin memberikan pelajaran yang besar terhadap semua manusia," katanya.
Baca Juga: Jumat Pertama Tahun 2021, Gus Mus Ajak Masyarakat untuk Senantiasa Berzikir
Musibah ini, misalnya berimbas terhadap kebijakan haji pemerintah Arab Saudi dan membikin umat Islam gundah.
Rumah sakit dan selter di desa hingga kabupaten yang penuh, tenaga medis yang mengalami kelelahan mengurus pandemi selama 1.5 tahun ini juga merupakan dampak dari pandemi.
"Ini seperti yang saya katakan bahwa ini adalah musibah kemanusian," ujarnya.
Baca Juga: Menag Sowan ke Sejumlah Ulama, Gus Mus: Dia Sadar, Jadi Aku Tinggal Doakan Saja
Lebih lanjut menurut mantan Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama ini berpesan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Kepada yang sudah bosan memakai masker kita imbau bersabar demi kepentingan bersama bukan kepentingan masing-masing. Jadi kita diuji tentang rasa kesetiakawanan," ujarnya
Gus Mus menekankan, menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan untuk kepentingan sesama bukan hanya untuk kepentingan sendiri harus selalu dilakukan.