"Jadi kalau darurat itu kan ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang. Nah, sekarang ini sebetulnya sudah darurat militer," sambungnya.
Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa Indonesia dalam situasi darurat militer karena saat ini harus menghadapi musuh yang tidak kasat mata, yakni Covid-19.
"Musuh tidak terlihat ini dalam pertempurannya tidak memakai kaidah-kaidah hukum perang, karena semua orang dianggap kombatan oleh Covid-19 ini," tutur Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Digugat Cerai Anggi Novita Saat Sakit Keras, Tangis Ferry Irawan Pecah: Saya Sakit Dibilang Akting
Menurutnya, dulu ibu hamil dan anak-anak di Tanah Air belum banyak yang terpapar Covid-19. Namun, saat ini tidak sedikit dari mereka yang justru menjadi korban.
"Yang meninggal mulai banyak. Berarti ini perang asimetris menghadapi Covid-19," ujar Muhadjir Effendy.
Oleh karena itu, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerjunkan TNI dan Polri untuk ikut menangani Covid-19, karena sudah tidak bisa dihadapi dengan penanganan biasa.
"Ini daruratnya sudah darurat militer, hanya musuhnya memang bukan militer konvensional tapi 'pasukan' tidak terlihat," ujar Muhadjir Effendy.