"Pak Luhut, bicara itu matanya menatap ke yang diajak bicara, Pak," ucap Sujiwo Tejo.
Karena menurut Sujiwo Tejo, cara tersebut adalah standar etika dalam meminta maaf. Ia menilai upaya Luhut tersebut 'text book' karena gerakan tubuh yang ditampilkan.
Mulai dari gerakan mata hingga gerakan tangan yang menandakan teks yang ia baca.
"Itu standar etika/rasa/lubuk hati. Sekali-sekali saja lihat teks yang sudah harus agak dihapal prinsip-prinsipnya," katanya.
"Patokan curi-curi baca barisnya adalah jempol kiri kanan yg terus bergeser ke bawah sesuai harus yang dibaca," ucap Sujiwo Tejo.
Pernyataan permintaan maaf Luhut ini mendapatkan apresiasi dari banyak pihak meski PPKM Darurat yang dijalankan pemerintah belum optimal.
Alasannya karena permintaan maaf Luhut ini nampaknya menjadi yang pertama disampaikan pemerintah kepada masyarakat Indonesia.
Permintaan maaf Luhut disampaikan dalam konferensi pers evaluasi PPKM Darurat pada Sabtu, 17 Juli 2021 malam.