"Saat awal covid, Pak Luhut sesumbar bahwa korban kematian hanya 700 an," tutur dia.
Hal tersebut, menurut Andi Arief, turut diperparah dengan adanya klaim baru dari Ade Armando.
"Saat ini ada sesumbar baru dari Dosen UI Ade Armando buzzer Pak jokowi bahwa kematian tercatat hanya 70 ribuan," lanjutnya.
Andi Arief mengungkapkan, klaim yang keliru tersebut berpotensi menimbulkan kesalahan dalam penanganan, mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah populasi yang banyak.
"Ini negara dengan populasi besar, potensi kematian akan terus membesar jika salah urus," ujarnya.
Baca Juga: Uki Laporkan Andi Arief ke Polisi, Politisi Demokrat: Capek Ngadepin Anak PSI, Hobi Ngelaporin
Oleh karena itu, Andi Arief mengingatkan pentingnya untuk menjaga hati rakyat. Pasalnya, kematian akibat Covid-19 akan meninggalkan duka pada keluarga yang ditinggalkan.
"Jangan menyakiti hati rakyat, apalagi bermain-main dengan nyawa. Setiap kematian pasti meninggalkan duka keluarga tercintanya," tutur dia.
"Jika tidak bisa membantu kedukaan, jangan mengolok-olok dan mempermainkan arti sebuah nyawa," lanjutnya.