Adhie Massardi menyatakan ada missing link bahwa sidang istimewa digelar karena dianggap Presiden saat itu mengganti Kapolri tanpa persetujuan DPR.
Baca Juga: Humor Gus Dur saat Diminta Romo Magnis Mundur Jadi Presiden: Disuruh Mundur, Maju Saja Dituntun
"Waktu itu kita juga ngobrol dengan Gus Dur bahwa ini inkonstitusional, melanggar," ujarnya.
Dia melanjutkan, oleh karena itu untuk menghentikan sidang istimewa dikeluarkanlah Dekrit pada Senin pagi, 23 Juli 2001.
Saat Dekrit disampaikan oleh Presiden, agenda sidang istimewa pun diganti, jelasnya. Namun, dalam hal ini dia pun memohon maaf jika ada koreksi yang salah.
Lalu sebelum dzuhur, Pernyataan dikeluarkan oleh Amien Rais yang menyebut akan ada pergantian pemimpin nasional.
Baca Juga: Pernah Tahan Amarah Ulama dan 300 Ribu Relawan saat Lengser, Gus Dur: Sesama Muslim Itu Saudara
Adhie mengatakan dia tak ada masalah ketika pemerintah dianggap bermasalah lalu dihentikan dengan menggelar sidang istimewa dan pemerintah selesai untuk memulai babak baru.
Akan tetapi, dia mengakui hal yang dirisaukannya adalah terkait dua tokoh besar yang terlibat, Gus Dur dan Amien Rais.
"Ada dua tokoh besar perubahan yaitu Gus Dur dan Amien Rais. Dalam konteks ini menjadi pecundang-pecundang politik," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 24 Juli 2021.